Dari alur proses produksi tenun yang di jelaskan secara utuh, sekarang penjelasan akan fokuskan hanya pada nomor 8 yaitu Loom Machine atau Mesin tenun. Loom Machine atau Mesin Tenun merupakan mesin yang bertujuan untuk menganyam antara benang lusi dengan benang pakan agar menjadi kain mentah. Benang pakan ini akan disisipkan diantara benang-benang lusi yang akan terjadi anyaman dan menjadi kain. Lusi lungsin, lusi adalah benang bahan pembuat kain yang arah gerakannya menuju ke arah kita saat berada di depan mesin tenun. Benang lusi ini nanti akan dikatakan sebagai sisi panjang dari kain. Kata ”lungsin” dalam kamus bahasa Indonesia-Inggris berarti “warp”, sedangkan kata ”warp” itu sendiri dalam kamus Inggris-Indonesia berarti “melengkung”. Jadi istilah ”melengkung”, ”lungsin lusi” dan ”warp” dapat dikaitkan. Istilah tersebut dapat dikaitkan karena sisi panjang kain nantinya akan dibentuk menjadi sebuah gulungan kain dan gulungan kain itu yang berbentuk melengkung. Pakan weft adalah benang bahan pembuat kain yang arah gerakannya sejajar dengan kita saat berada di depan mesin tenun tersebut. Benang pakan ini terkadang juga disebut benang pengisi. Dikatakan dengan benang pengisi karena benang ini akan mengisi diantara benang lusi lungsin secara menyilang. Kata ”pakan”, dalam istilah industri textile bernama ”weft”, dalam bahasa Inggris berarti ”woof”. Nama lain untuk benang pakan adalah pick. Selain itu juga terdapat beberapa istilah yang ada dalam mesin tenun yang sering dipergunakan serta harus diperhatikan dalam proses menenun atau weaving, antara lain adalah sebagai berikut 1. Timing Dasar kata timing ini adalah ”time” yang berarti waktu. Arti timing dalam pengetahuan secara umum dapat disimpulkan sebagai ”waktu yang tepat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu”. Begitu pula dalam kegiatan menenun dengan menggunakan mesin yang memakai tenaga pneumatik. Timing ini digunakan untuk melakukan kegiatan seperti melemparkan benang pakan, memotong benang pakan dan sebagainya. Tujuan dari penggunaan timing pada mesin tenun ini adalah agar anyaman yang dihasilkan dapat sempurna dan tidak terjadinya pemborosan dalam pemakaian udara bertekanan dan energi listrik. Timing ini berguna menunjukkan beberapa hal yang penting, yaitu a. Penunjukkan sudut dan lama waktu dimana nozzle mengeluarkan udara bertekanan. Selain itu juga untuk penunjukkan sudut dan lama waktu solenoid pin untuk melepaskan benang pakan untuk proses memenun. b. Penunjukkan sudut ketika benang pakan mulai menyisip dan keluar pada benang lusi. c. Penunjukkan sudut gunting mulai dan lama waktu memotong benang pakan yang telah di lemparkan. Timing ini beupa angka-angka yang menunjukkan waktu dan lama peralatan tersebut beroperasi. Angka-angka ini mempunyai satuan yaitu derajat ° dalam sudut, sebab angka-angka ini berdasarkan putaran dari motor listrik. Jumlah putaran dari motor listrik ini juga sangat berpengaruh pada lamanya peralatan di dalam mesin tenun beroperasi. Jadi yang menentukan waktu dan lama sudut tersebut beroperasi adalah motor listrik, tetapi untuk mempernudahkan dalam perawatan, pengecekan dan lain sebagainya, maka penunjukkan sudut tersebut ditunjukkan dengan sebuah benda yaitu crank angle. 2. Crank Angle Crank Angle ini berbentuk mirip seperti piring makan tetapi dengan diameter 0,3 meter 30 cm. Pada sisi bagian luar terdapat angka-angka yang menunjukkan sudut. Fungsi dari crank angle ini adalah sebagai alat penunjuk sudut putaran pada mesin. 3. Pakan masuk dan pakan keluar Pakan masuk disebut juga dengan insertion. insertion adalah sudut awal benang pakan mulai dilemparkan. Pada mesin tenun, insertion ini telah diatur dengan sudut 95°. Sudut ini berlaku untuk semua jenis benang pakan. Pakan keluar disebut juga arrival set. Arrival set ini merupakan sudut yang seharusnya dimana benang pakan mulai keluar dari benang lusi yang terakhir. Sudut kedatangan ini sebenarnya sudah diatur yaitu 225° tetapi pada keadaan aktual dilapangan, sudut kedatangan lebih dari yang semestinya. Kondisi ini dapat terjadi dikarenakan kerapatan benang lusi lungsin yang terkadang menjadi faktor penghambat. 4. Densitas Kain mentah atau grey merupakan hasil dari anyaman antara benang lusi dan benang pakan. Deretan dari benang pakan maupun benang lusi juga mempunyai kerapatan atau densitas antara benang yang satu dengan benang yang lain. Dalam ilmu fisika densitas mempunyai satuan kg/m3, akan tetapi dalam persoalan dalam mesin tenun ini, densitas juga mempunyai satuan tetapi berbeda yaitu per inchi2 lebih tepatnya helai/inchi2. Dikatakan demikian karena 1 inchi2 terdapat sejumlah benang lusi dan sejumlah benang pakan. Sebagai contoh, densitas yang tercantum dalam mesin tenun adalah 110 x 55, maka ini berarti dalam 1 inchi2 terdapat 110 helai benang lusi dan 55 helai benang pakan. Sebelum membahas mengenai sistem pneumatik pada mesin tenun, akan dijelaskan sedikit bagian dari mesin tenun. Untuk gambar dari mesin tenun yang akan diteliti dapat di lihat pada Gambar Mesin Tenun. FDP Drum dan mesin tenun ini sendiri merupakan satu kesatuan karena mesin tenun tanpa FDP Drum tidak akan dapat bekerja dengan sempurna dan jika FDP Drum tanpa mesin tenun, alat ini tidak akan berguna. Mesin tenun ini menggunakan penggerak utama berupa motor listrik dan diteruskan dengan menggunakan belt dan puli. Penggerak mesin tenun ini dapat di lihat pada Gambar Penggerak mesin tenun Gambar pada halaman sebelumnya menunjukkan jalur pneumatik mesin tenun dari awal udara bertekanan masuk menuju mesin, pengaturan udara bertekanan sampai keluar untuk dipergunakan sebagai alat bantu penganyaman. Untuk penjelasan dari bagian-bagian pada jalur pneumatik, akan dijelaskan sebagai berikut 1. Katup Bola Ball valve Berfungsi untuk membuka atau menutup aliran udara bertekanan yang masuk kedalam mesin tenun secara manual. Untuk menjelaskan keterangan diatas, dapat dilihat pada Gambar Ball valve, Air filter, dan Micro aerator. 2. Filter Udara Air filter Berfungsi untuk mengurangi atau mengilangkan debu dan kandungan air yang berada didalam udara bertekanan agar benang tidak terlalu lembab. Untuk menjelaskan keterangan diatas, dapat dilihat pada Gambar Ball valve, Air filter, dan Micro aerator. 3. Micro-aerator Berfungsi untuk mengurangi kadar oli yang terdapat di udara bertekanan agar udara yang dihasilkan lebih kering. Untuk menjelaskan keterangan diatas, dapat dilihat pada Gambar Ball valve, Air filter, dan Micro aerator. Gambar Ball valve, Air filter, dan Micro aerator 4. Kotak regulator Regulator box Berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang akan dialirkan kedalam mesin tenun. Pada kotak regulator terdapat simbol-simbol untuk pengaturan udara bertekanan. Gambar Regulator box dapat sedikit membantu untuk memperjelas maksud simbol dari kotak regulator. Untuk simbol dan keterangan tersebut dapat dilihat pada Tabel Simbol regulator box. Tabel Simbol regulator box Simbol Arti Keterangan M Main Nozzle Pengaturan udara bertekanan pada main nozzle. S Sub Nozzle Pengaturan udara bertekanan pada sub nozzle. C Cutting Blow Pengaturan udara bertekanan pada cutting blow. J Constant Jet Pengaturan udara bertekanan pada constant jet. Didalam kotak regulator juga terdapat huruf P yang berarti plug. Ini merupakan tempat pengukur tekanan perssure gauge ditancapkan untuk mengetahui tekanan yang akan digunakan. Sebagai pengaturnya yaitu dengan memutar kran yang terdapat simbol-simbol tersebut. Untuk menjelaskan arti plug pada setiap simbol di kotak regulator, dapat dilihat pada Tabel Simbol plug pada kotak regulator Tabel Simbol plug pada kotak regulator Simbol Arti M1P udara akan dialirkan menuju Main Tank 1 M2P udara akan dialirkan menuju Main Tank 2 S1P udara akan dialirkan menuju Sub Tank1 S2P udara akan dialirkan menuju Sub Tank2 C1P udara akan dialirkan menuju Cutting Blow 1 C2P udara akan dialirkan menuju Cutting Blow 2 J1P udara akan dialirkan menuju J. Stop valve 1 J2P udara akan dialirkan menuju J. Stop valve 2 Gambar Regulator Box 5. Tangki Pendukung Sub tank Berfungsi untuk tempat penyimpanan udara bertekanan sementara sebelum di distribusikan ke nosel pendukung sub nozzle dan aliran untuk pemotongan serta aliran konstan jet constantt. Selain itu agar udara bertekanan yang akan dipergunakan lebih stabil. Tangki Pendukung ini berbentuk silinder yang terletak pada bagian bawah mesin tenun, dekat dengan lantai Untuk membantu menjelaskan penjelasan di atas, dapat dilihat Gambar Main tank dan Sub tank. 6. Tangki Utama Main tank Berfungsi untuk tempat penyimpanan udara bertekanan sementara sebelum di distribusikan ke main nozzle. Selain itu agar udara bertekanan yang akan dipergunakan lebih stabil. Bentuk dan letak dari main nozzle ini adalah sama seperti pada sub tank. Main Tank 1 Sub Tank 2 Sub Tank 1 Gambar Main tank dan Sub tank 7. Katup untuk nosel utama valve for main nozzle Merupakan katup yang kerjanya menggunakan aliran listrik solenoid yang mana katup ini berfungsi mengatur waktu udara bertekanan untuk mengalir ke nosel utama. Pada rangkaian ini terdapat katup cek check valve yang berfungsi untuk mengalirkan udara bertekanan tetapi aliran udara tersebut tidak dapat berbalik arah menuju ke sumber udara bertekanan. Untuk membantu memahami penjelasan diatas, lihat Gambar Solenoid untuk main nozzle. Gambar Solenoid untuk main nozzle 8. Katup untuk aliran pemotongan valve for cutting blow Merupakan katup yang kerjanya menggunakan aliran listrik solenoid yang mana katup ini berfungsi mengatur waktu udara bertekanan untuk mengalir ke nosel utama. Gambar solenoid untuk aliran pemotongan ditunjukkan oleh Gambar Solenoid untuk cutting blow. Kerja dari katup ini adalah setelah katup untuk nosel utama berhenti melakukan kerja. 9. Katup untuk aliran konstan stop valve for jet constant Fungsinya sama dengan katup bola yaitu untuk membuka atau menutup aliran udara bertekanan. Beda dengan katup bola, katup ini bekerja menggunaka aliran listrik. Jika pada katup untuk nosel utama dan katup untuk aliran pemotong, guna solenoid adalah untuk mengatur waktu aliran udara mengalir, sedangkan pada katup untuk aliran konstan, solenoid akan selalu mengalirkan aliran udara selama mesin tenun dialiri listrik, jika tidak ada aliran listrik pada mesin tenun, maka solenoid ini akan menutup. Jadi jika ada perawatan mesin yang memakan waktu yang lama, maka katup bola yang terdapat diluar mesin akan di posisikan tertutup. Gambar solenoid untuk jet constant ditunjukkan pada gambar Gambar Solenoid untuk jet constant 10. Katup untuk nosel pendukung valve for sub nozzle Merupakan katup dengan menggunakan aliran listrik solenoid yang berfungsi untuk mengatur udara bertekanan yang akan dialirkan ke sub nozzle. Pada mesin tenun yang diamati, terdapat sedikit perbedaan antara gambar diatas dengan kondisi lapangan pada valve for sub nozzle yang terakhir. Katup terakhir ini juga digunakan juga untuk stretch nozzle. Untuk memjelas pengertian valve for sub nozzle, ditunjukkan oleh Gambar Solenoid untuk sub nozzle Gambar Solenoid untuk sub nozzle 11. Button for Threading Weft Berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam pipa yang berada didalam FDP Drum yang bertujuan untuk menarik benang pakan masuk kedalam FDP Drum. Mengaktifkan alat ini dengan cara menekan tombol yang berada didekat FDP Drum. 12. FDP Drum Bagian ini merupakan bagian persiapan untuk benang pakan yang akan ditembakkan melalui main nozzle. Benang pakan akan dimasukkan melalui bagian belakang belakang FDP Drum menggunakan miniature valve. Pada FDP Drum terdapat motor listrik yang berguna untuk memutarkan pipa yang terdapat didalam FDP Drum. Pipa ini yang akan mengarahkan benang pakan untuk menuju ke bagian dapan FDP Drum untuk di tempatkan secara melingkar agar pada waktu proses menenun lebih mudah. Pada begian depan FDP Drum terdapat alat untuk melepas benang pakan agar benang dapat tertarik kedalam nozzle dan terjadi penganyaman. Alat ini dinamakan solenoid pin. Untuk memperjelas pengertian diatas, lihat Gambar FDP Drum Gambar FDP Drum 13. Nosel Utama Main nozzle Berfungsi untuk tempat melemparkan benang pakan yang akan dianyam oleh mesin tenun. Pada main nozzle ini terdapat dua bagian yaitu pemandu benang thread guide dan pipa nosel nozzle pipe. Pemandu benang ini adalah alat yang berfungsi untuk mengarahkan aliran udara menuju ke bagian depan dari nosel utama, sedangkan pipa nosel berfungsi untuk neneruskan aliran udara yang menuju ke bagian depan nosel utama. Untuk lebih memperjelas kalimat diatas, lihat Gambar Bagian nosel utama dan Gambar Nosel utama. Gambar Bagian nosel utama Gambar Nosel utama 14. Nosel Pendukung Sub nozzle Nosel Pendukung, yang ditunjukkan pada gambar adalah sebuah komponen dari mesin tenun yang berfungsi untuk meniupkan udara bertekanan ke alur sisir yang ada di sepanjang sisir. Digunakannya nosel pendukung di sepanjang sisir ini bertujuan agar kecepatan benang pakan yang ditembakkan dari nosel utama agar selalu tetap. 15. Nosel Pemotong Stretch nozzle . Nosel Pemotong sebenarnya adalah sebuah nosel pendukung yang mempunyai sedikit perbedaan fungsi dengan penjelasan nosel pendukung pada . Nosel Pemotong ini berfungsi untuk menahan benang pakan agar tidak kendur selama dalam proses penganyaman. Selain itu juga untuk mengurangi kecepatan dai benang pakan. Diantara Nosel pemotong terdapat dua buah sensor yang dinamakan Feeler H1 dan Feeler H2. Feeler H1 dan Feeler H2 merupakan suatu sensor benda. Feeler ini dipergunakan dalam mesin tenun bertujuan untuk mendeteksi saat benang pakan melewat. Jika dalam satu siklus, sensor tidak mendeteksi benang pakan yang lewat atau kedua sensor mendeteksi benang pakan yang lewat maka mesin tenun akan berhenti beroperasi.
Mesintersebut bisa digunakan untuk membentuk bidang datar yang rata, miring, siku, sejajar, melingkar, roda gigi, dan lain-lain. Bagian-bagian Mesin Frais. Mesin ini juga memiliki bagian-bagian yang cukup kompleks dalam proses pemotongan. Berikut bagian-bagian mesin Frais. Spindel Utama; Meja; Motor Drive; Transmisi; Knee; Tiang; Alas; Pengaturan Pada industri tekstil, mesin tenun adalah mesin yang paling utama untuk menghasilkan suatu produk di dalam perusahaan tekstil itu sendiri. Mesin tenun adalah mesin yang digunakan untuk menganyam benang-benang lusi dan pakan sehingga menjadi sebuah kain, dimana kain tersebut kemudian diolah untuk dijadikan berbagai ini perkembangan teknologi mesin tenun sangatlah pesat, di Indonesia sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan berbagai macam jenis mesin tenun, diantaranya adalah mesin tenun shuttle, mesin tenun AJL atau Air Jet Loom, mesin tenun WJL atau Water Jet Loom dan masih banyak lagi. Dari berbagai jenis mesin-mesin tersebut cara penggunaannya pun juga berbeda, yang membedakannya dari tiap mesin adalah pada pergerakannya dan juga peluncuran pakannya, namun untuk dari dasar gerakan pokokya tetaplah sama. Apa itu gerakan pokok pada masin tenun? Berikut 5 bagian gerakan pokok pada mesin tenunPembentukan mulut lusi shedding motionPembentukan mulut lusi adalah pembentukan celah-celah benang lusi yang telah diatur oleh alat tenun, celah-celah dari benang lusi tersebut dibuat dengan cara sebagian lusi diangkat ke atas, sedangkan sebagian lagi diturunkn kebawah atau juga dapat diam ditempatPeluncuran benang pakan picking motionDalam peluncuran benang pakan ini bertujuan untuk meletakkan atau memasukkan benang pakan kedalam mulut lusi sehingga benang lusi dengan benang pakan dapat saling menyilang membentuk suatu anyamanPengetekan beating motionPengetekan adalah proses merapatkan pakan yang baru saja diluncurkan sebelumnya, yang sebelumnya telah membentuk suatu silangan dengan benang lusiPenggulungan kain take up motionTake up motion atau penggulungan kain yang bertujuan untuk menggulung kain, jadi pada saat terjadi pengetekan maka secara otomatis kain akan bergerak maju sedikit demi sedikit kemudian kain tersebut akan tergulung sedikit demi sedikit juga sesuai dengan anyaman yang terjadiPenguluran benang lusi late off motionPenguluran benang lusi bertujuan untuk mengulur benang lusi dari gulungan sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan untuk proses pembentukan mulut lusi untuk membentuk penyilangan kelima bagian gerakan pokok mesin tenun yang wajib ada pada mesin tenun untuk dapat menghasilkan suatu kain. Apabila ingin menghasilkan kain dengan kualitas yang baik, maka ke lima gerakan pokok tersebut haruslah berjalan dengan gerakan yang saling berurutan dan berulang terus dengan settingan mesin yang sudah sesuai standar operasional prosedur yang ditetapkan. Demikian pembahasan mengenai 5 bagian gerakan mesin tenun pada industri tekstil, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda.Alat tenun terdiri dari alat tenun tradisional, alat tenun bukan mesin yang dipakai untuk menenun dengan tangan manusia, serta alat tenun mesin yang dilengkapi motor penggerak.
Cara Kerja Mesin JahitSejarah mencatat bahwa awal mula mesin jahit masuk ke Indonesia yakni bersamaan ketika Belanda menjajah negeri ini. Sebagian besar merek mesin jahit yang beredaar saat itu yakni merek singer. Merek mesin jahit tersebut berasal dari nama penemunya yakni Isaac Meritt Meritt Singer melakukan sebuah inovasi teknologi mesin jahit yang awalnya hanya menggunakan tangan, kemudian mengkonversi putaran dari engkol itu mesin jahit hanya terdapat di rumah-rumah masyarakat priyayi dan menjadi sebuah simbol kekayaan. Bahkan kemampuan menjahit merupakan sebuah kemampuan yang prestige kala itu dan hanya diajarkan di sekolah-sekolah kemajuan teknologi konversi energi, mesin jahit sudah menggunakan energi penggerak berupa motor itu Mesin JahitMesin jahit merupakan sebuah alat yang memiliki fungsi untuk menyambungkan dua ruas kain menjadi satu kesatuan. Meskipun terlihat sederhana, mesin jahit memiliki cara kerja yang cukup rumit. Sampai tahun 1970-an, sebagian besar mesin jahit sepenuhnya menggunakan teknologi mekanis. Perkembangan inovasi teknologi bidang elektronika juga mendorong perkembangan teknologi mesin jahit. Hingga pada akhirnya hampir semua mesin jahit modern saat ini menggunakan tenaga motor mesin jahit juga terintegrasi dengan microchip yang memungkinkan untuk membuat pola-pola jahitan yang rumit. Seluruh proses dapat dengan mudah dikendalikan dengan sentuhan tombol pada teknologi juga memungkinkan mesin jahit memiliki beberapa jarum, contohnya mesin jahit double needle yang memiliki dua buah jarum. Pada teknologi mesin jahit ini juga dilengkapi sensor dan display elektronik untuk melakukan pengaturan jahit double needleBahkan untuk skala industri garmen, mesin jahit sudah menggunakan teknologi komputer yang memungkinkan pola jahitan diatur oleh pengkodean. Konsep cara kerja mesin jahit pada industri garmen hampir mirip dengan cara kerja mesin Bagian Mesin JahitHingga saat ini, mesin jahit memiliki berbagai tipe, merek, bentuk serta spesifikasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu pada artikel ini, kami akan memilih mesin jahit paling umum di pasaran untuk mempelajari bagian-bagian serta fungsi mesin bagian Mesin JahitNeedle ThreaderMerupakan sebuah komponen yang memiliki fungsi sebagai rumah benang pada mesin jahit. Needle threader menggunakan skema kuncian mur untuk menggenggam jarum secara erat saat naik dan LED LightKetika menjahit, lampu yang menerangi meja kerja tidaklah cukup karena bagian titik penjahitan terhalang oleh lengan mesin jahit sehingga dibutuhkan tambahan pencahayaan melalui lampu CutterPada bagian ujung lengan mesin jahit terdapat sebuah pisau runcing yang memiliki fungsi untuk memotong Set BobbinBobbin merupakan sebuah rumah benang pengunci yang terletak tepat pada bagian bawah jarum Control DialTegangan sebuah benang pada mesin jahit dapat diatur sedemikian rupa menyesuaikan jenis kain serta kekuatan jarum jahit. Mekanisme tegangan tersebut diatur oleh upper-tension control Bobbin Winding SystemBobbin memiliki kapasitas benang terbatas, sehingga memerlukan pengisian yang lebih sering. Pada beberapa mesin jahit terdapat sebuah batang untuk membantu melakukan pengisian benang bobbin secara cepat. Tuas tersebut dikenal dengan istilah fast bobbi winding ButtonPada mesin jahit terdapat tombol untuk menyalakan dan mematikan seperti halnya pada komponen elektronik lainnya. Pada mesin jahit, komponen tersebut diatur melalui tombol start/stop ScreenPada mesin jahit modern terdapat LCD yang memberikan informasi terkait tension/tegangan benang, jarak stitch jahitan serta mode kuncian bobbin. Selain LCD Screen, pada mesin jahit juga dilengkapi lampu beep untuk memberikan sinyal jika terjadi error seperti jarum Stitch SelectionPada mesin jahit konvensional, jarak stitch benang diatur melalui tuas putar. Sedangkan pada mesin jahit modern, kita cukup menekan tombol untuk mengatur jarak stitch Speed ControllerBerbeda dengan mesin jahit industri garmen yang kecepatan jahitannya diatur berdasarkan injakan gas, pada mesin jahit rumahan seperti pada gambar diatas, kecepatan jahit diatur melalui tombol Stitch ButtonKita mengenal kuncian jahitan dengan melakukan gerakan jahit maju mundur pada ujung jahitan. Proses kuncian jahitan ini dapat dilakukan dengan menekan tombol reversi stitch button pada mesin Kerja Mesin JahitSebuah mesin jahit memiliki cara kerja yang cukup unik karena dibagi menjadi beberapa mekanisme. Mekanisme pertama yakni terkait cara kerja jarum pada mesin jahit. Selanjutnya untuk bagian kedua yakni terkait cara kerja bobin pada mesin jahit. Kemudian yang ketiga terkait mekanisme cara kerja stitch pada mesin gambar animasi diatas menggambarkan ketiga mekanisme dalam yang saling berhubungan satu sama lainMekanisme Cara Kerja Jarum pada Mesin JahitJarum pada mesin jahit dapat bergerak naik turun akibat adanya konversi energi putar pada poros mesin jahit. Konsepnya mirip seperti cara kerja katup pada mesin Bobbin pada Mesin JahitBobbin merupakan sebuah komponen pada mesin jahit yang memiliki fungsi sebagai rumah benang kuncian. Panjang benang setiap bobbin sangatlah terbatas, sehingga operator harus sering memperhatikan benang yang tersisa pada rumah industri garmen, kita mengenal defect / cacat produksi benang putus akibat dari habisnya benang kuncian pada rumah bobbin sehingga menyebabkan benang jahitan tidak perkembangan teknologi, saat ini terdapat sensor untuk mendeteksi benang yang tersisa pada rumah bobbin. Sehingga defect / cacat produksi benang putus dapat dicegah dengan melakukan pengisian benang pada rumah Stitch pada Mesin JahitPada mesin jahit, bobbin memiliki kecepatan putar yang melebihi torsi naik turun pada jarum. Hal ini dikarenakan bobbin memiliki fungsi untuk membuat kuncian pada ruas kain bagian bawah. Sehingga bobbin juga membutuhkan pasokan benang yang cukup untuk Mesin Jahit Kami merekomendasikan mesin jahit portable yang dapat Anda beli di Toko Online BagianKomponen Motor Mio Matic 10 Penyebab Oli Bocor Pada Motor Matic dan Cara. Komponen Mesin Injeksi dan Fungsinya spekengine com. indra lesmana info otomotif gt Solusi Problem CVT Honda BeAT. Cara Setting CVT Pada Sepeda Motor Matic Supaya Lebih. Smk ma arif 1 Sumedangâ„¢ Nama komponen bagian CVT Mio. Cara Merawat Motor Mio J InjeksiAlat tenun bukan mesin lebih dikenal dengan sebutan ATBM merupakan alat tenun yang mempunyai mekanisme kerja utamanya sama dengan alat tenun mesin ATM yakni pembentukan mulut lusi, peluncuran teropong, pengetekan, penggulungan kain kemudian penguluran lusi. Tenunan dapat terjadi karena adanya silangan-silangan antara benang lusi dan juga benang pakan. Bentuk silangan tersebut terjadi dikarenakan terbukanya mulut lusi akibat dari gerakan naik dan turunnya gun secara bergantian, yang kemudian di ikuti dengan peluncuran teropong yang berisi benang pakan. Sumber dari mulut lusi yang baik adalah Mudah untuk dilalui teropong pembawa benang pakan Apabila dilihat dari samping, deretan lusi atas dan juga bawah membentuk garis lurus Tidak menyebabkan terputusnya benang lusi Mulut lusi tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, yang akan menyebabkan tabrakan dengan teropong Bagian-bagian penting yang terdapat pada mesin Lade Lade berfungsi sebagai tempat landasan teropong dan juga tempat sisir Laci Laci mempunyai fungsi sebagai ruangan untuk teropong sebelum dipukul oleh picker Sisir tenun Sisir tenun berfungsi sebagai media pengatur dari lebar kain yang akan dibuat, untuk merapatkan benang pakan yang telah diluncurkan dan juga untuk mengatur tetal lusi Teropong Teropong berfungsi untuk meluncurkan benang pakan Balok dada Balok dada berfungsi sebagai pengantar jalannya kain yang telah terbentuk dan supaya kain tetap datar Gigi rachet Gigi rachet berfungsi sebagai alat untuk penggulungan kain secara manual Pemutar gigi rachet Pemutar gigi rachet berfungsi untuk memutar roda gigi rachet Boom kain Boom kain berfungsi sebagai penggulung kain yang telah terbentuk supaya tidak terjadi penumpukan kain dan juga untuk menjaga ketegangan benang lusi supaya tetap konstan Injakan Injakan berfungsi sebagai menurun dan menaikkan kamran pada saat injakan di injak, diantara injakan dan juga kamran digunakan tali pengikat Rangka Rangka berfungsi sebagai penopang bagian-bagian yang lain Batang pemukul berfungsi sebagai penarik pisker supaya teropong dan dapat meluncur Mata gun Kegunaan mata gun adalah untuk memasukkan benang lusi supaya dapat naik turun sesuai dengan gerakan kamran Rol/Kerek Rol/kerek berfungsi sebagai penghubung dua kamran yang bekerjanya saling berlawanan, sehingga pada saat salah satu kamran naik maka kamran yang lainnya akan turun Kamran Kamran berfungsi sebagai menaik dan menurunkan kelompok benang lusi yang telah dicucuk didalam mata gun supaya membentuk mulut lusi Balok pembesut Balok pembesut berfungsi sebagai pengantar benang-benang lusi pada saat penguluran Palet Palet adalah tempat untuk menggulung benang-benang pakan yang terdapat pada teropong Boom lusi Boom lusi berfungsi sebagai tempat untuk menggulung benang-benang lusi yang akan ditenun pada proses pertenunan Piringan rem Piringan rem berfungsi sebagai landasan pengereman putaran boom lusi Batang pengerem Batang pengerem mempunyai fungsi sebagai tempat pengereman atau melepaskan rem pada saat terjadinya penggulugan kain secara manual Bandul Bandul berguna untuk memberikan beban pada batang pengerem sehingga terjadi pengereman pada piringan pengerem Tempat sisir Tempat sisir merupakan tempat sisir supaya sisir tetap pada tempatnyaDemikian artikel mengenai bagian-bagian penting pada mesin tenun ATBM, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk anda
Dalam industri tekstil mesin tenun sangatlah penting sekali, karena untuk membuat anyaman dari benang lusi dan pakan sehingga menjadi kain. Mesin tenun terdapat banyak jenisnya diantaranya mesin tenun Shuttle, mesin tenun AJL (Air Jet Loom), mesin tenun WJL (Water Jet Loom) dan masih banyak lagi.
Running Maintenance adalah suatu kegiatan perawatan yang dilakukan pada saat mesin masih bekerja atau saat proses produksi masih berlangsung. Perawatan ini biasanya diterapkan pada mesin-mesin yang harus tetap beroprasi saat terjadi kerusakan-kerusakan kecil pada bagian mesin. 4. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) .