💃 Jenis Bibit Sawit Yang Cocok Untuk Lahan Gambut

ditanamidengan jenis-jenis alami yang memiliki adaptasi di lahan gambut tergenang sehingga dapat memegang tanah gambut (Suryadiputra et al ., 2005). Pada k ondisi ini, jenis-jenis tanaman yang INFO NASIONAL – Gambut dan mangrove merupakan ekosistem penting yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang unik. Namun, karena mengalami degradasi penurunan, Indonesia pun berkomitmen melaksanakan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove BRGM.Menurut Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi Gambut BRGM Agus Yasin, Indonesia memiliki wilayah gambut seluas 13,4 juta hektare. “Presiden menugaskan kami untuk melaksanakan restorasi gambut seluas 1,2 juta hektar sampai dengan tahun 2024,” kata dia saat menjadi pembicara Indonesia Forest Forum dengan tema “Peran Gambut dan Mangrove dalam Mempertahankan Keanekaragaman Hayati di Indonesia Menuju ENDC” yang ditayangkan di kanal YouTube Selasa 30 Mei 2023. Sementara luas mangrove di Indonesia, lanjut Agus, yaitu 3,36 juta hektare. “Kita memiliki target 600 ribu hektar untuk direhabilitasi, yaitu mangrove yang tutupannya jarang, mangrove yang menjadi tambak atau terabrasi, serta lokasi potensial seperti tanah timbul dan lahan terbuka yang memiliki substrat cukup untuk ditumbuhi mangrove."Agus menuturkan, terdapat 9 Sembilan provinsi di Indonesia yang menjadi prioritas rehabilitasi mangrove, sementara untuk gambut terdapat 7 tujuh provinsi. “Kalau di gambut itu ada Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Sementara mangrove terdapat di Sumatera Utara, Riau, Kep Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.”Dalam menerapkan penanganan strategi untuk gambut, BRGM menggunakan strategi 3R yaitu rewetting, revegetation, dan revitalization of livelihood sementara untuk rehabilitasi mangrove menggunakan strategi 3 M yaitu Memulihkan, Meningkatkan, dan dengan pemerintah dan sektor swasta menurut Agus menjadi mandat BRGM untuk melakukan percepatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. “Pada intinya, pelaksanaan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove sudah ada pemangku-pemangkunya.”Dia mencontohkan, untuk di kawasan konservasi maka penanggungjawab restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove adalah unit-unit Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Balai Taman Nasional atau UPT Tahura. Untuk hutan lindung dan hutan produksi yang belum dibebani izin maka menjadi kewenangan dari unit Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH atau dinas kehutanan provinsi. Untuk di kawasan yang sudah dibebani izin atau hak baik di kawasan hutan atau APL ini adalah tanggung jawab dari pemegang izin tersebut. Sedangkan untuk APL lainnya itu adalah tanggungjawab pemerintah daerah dengan melibatkan masyarakat.“Dari situ kita harus bersinergi, bekerja sama dengan pemangku-pemangku ini untuk melakukan upaya restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove,” kata Agus. Dia mencontohkan, dengan pemerintah provinsi misalnya, diskemakan tugas pembantuan untuk restorasi gambut. “Artinya kita menyediakan anggaran serta NSPK jadi segala pedoman termasuk peningkatan kapasitasnya. mereka nanti yang secara langsung melakukan upaya restorasi tersebut.”Di luar itu, lanjut dia, secara Perpres BRGM juga dimandatkan untuk membentuk Tim Restorasi Gambut Daerah TRGD dan Tim Rehabilitasi Mangrove Daerah TRMD. Di provinsi-provinsi yang menjadi prioritas rehabilitasi mangrove, tim itu dibentuk, ditetapkan oleh gubernur yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta dan juga profesional atau juga dari masyarakat. “TRGD atau TRMD inilah yang membantu kami memfasilitasi komunikasi, mengkoordinasi dan sebagainya dengan unsur-unsur di daerah dengan pemerintah dan masyarakat, dsb.”Keterlibatan masyarakat menjadi peran penting dalam program kerja BRGM sehingga dibentuk Desa Mandiri Peduli Gambut DMPG sebanyak 760 desa dari tahun 2017 hingga 2022 dan Desa Mandiri Peduli Mangrove DMPM sebanyak 291 desa dari tahun 2021 hingga 2022 untuk terciptanya kelestarian dua ekosistem tersebut. Agus memastikan, apa yang dikerjakan BRGM dan stakeholder, baik untuk restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove pasti ada kontribusinya terhadap target Enhanced Nationally Determined Contribution ENDC.Senior Program Director Yayasan Konservasi Indonesia Fitri Hasibuan menuturkan tentang nilai penting dari ekosistem mangrove dan gambut. Menurutnya, kedua ekosistem ini dikenal dengan ekosistem lahan basah atau wetland. oleh karena itu ekosistem ini memiliki keunikan dari sisi fungsinya termasuk fungsi dari habitat keanekaragaman hayati atau spesies sangat penting“Kita tahu kalau di ekosistem gambut banyak spesies penting yang critically endangered seperti orangutan, harimau sumatera, dan gajah. Sementara di ekosistem mangrove kita juga menemukan spesies penting, contoh beberapa jenis ikan dan bekantan.”Iklan Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa jasa ekosistem yang disediakan mangrove ataupun gambut sangat khusus yang tidak disediakan ekosistem-ekosistem lainnya seperti hutan hujan yang banyak ditemui di pun menyayangkan karena banyak ekosistem baik mangrove maupun gambut telah dialihfungsikan di beberapa lokasi di Indonesia. “Oleh karena itu kita lihat peran dari BRGM dan para pihak terkait. Di antaranya masyarakat, pemerintah dan LSM. Bagaimana kita bersama-sama mendukung restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove khususnya yang telah mengalami degradasi.”Menurut Fitri yang pertama mesti dilakukan yaitu melakukan praktik-praktik baik. Salah satunya menjaga level air untuk memastikan gambut dalam kondisi basah. Kedua melakukan kontribusi pada data karena informasi yang didapat terkait gambut dan mangrove masih terbatas. Ketiga perlunya dilakukan pemantauan atau monitoring terkait kebijakan yang dilihat masih banyak praktik-praktik yang mungkin kurang tepat yang dilakukan di kedua ekosistem baik gambut dan mangrove. “Monitoring ini agar hal-hal yang tidak seharusnya terjadi bisa dihindari, tujuannya untuk menjaga keutuhan ekosistem.”Sementara tantangan yang dihadapi yaitu karena keterbatasan data, sehingga kesadaran dan pemahaman terkait ekosistem gambut dan mangrove sangat terbatas. Keterbatasan data menjadi kendala LSM untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk meyakinkan kedua ekosistem ini penting untuk kelestarian dan membantu keberlangsungan kehidupan manusia. Selain itu, masih terdapatnya pelanggaran yang perlu ditindaklanjuti oleh penegak hukum atau melalui kebijakan juga masih menjadi tantangan. “Hal lain agar pengelolaan dan perlindungan gambut dan mangrove dapat dilakukan secara komprehensif. Kita perlu bersama masyarakat dan pemerintah untuk berupaya agar perlindungan ekosistem ini bisa terangkum atau tercantum dalam kebijakan baik nasional, daerah, dan desa. Upaya tersebut bisa menjawab tantangan-tantangan yang kita hadapi di lapangan,” kata FitriYayasan Konservasi Indonesia, kata Fitri, ikut bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah maupun BRGM. Di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Yayasan ini bersama masyarakat dan pemerintah daerah membantu masyarakat untuk merestorasi gambut. Masyarakat juga diberikan pengetahuan untuk melakukan penanaman tanaman yang cocok dengan sistem gambut seperti rotan, sagu, dan lain sebagainya“Kita juga merevitalisasi untuk memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat. Jadi masyarakat diberikan dukungan untuk peningkatan mata pencaharian mereka,” kata Fitri. Seperti dengan melakukan pemanfaatan sekat kanal dengan menggunakan jaringan apung dengan mengembangkan ikan seperti lele dan mengembangkan industri rumah tangga terkait ekosistem tersebut. Wilayah perkebunan, lanjut dia, juga dimanfaatkan untuk mengembangkan peternakan“Kami juga mendampingi mama-mama atau ibu-ibu yang ada di Papua Barat agar masyarakat yang tinggal di ekosistem mangrove juga bisa mendapatkan manfaat dari perlindungan ekosistem mangrove yang mereka lakukan. Salah satunya dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bisa menghasilkan atau memberikan income tambahan melalui eco printing,” tutur FitriSelain dengan masyarakat, Yayasan Konservasi Indonesia juga membantu pemerintah dan BRGM. “Kita berkolaborasi contohnya dengan Pemprov Sumatera Utara untuk mendampingi atau memfasilitasi kerja kelompok para pemangku kepentingan dalam menyusun rencana pengelolaan ekosistem gambut atau RPEG proses ini sedang level finalisasi dan kami di konservasi Indonesia memfasilitasi kerja kelompok untuk finalisasi rencana pengelolaan dan perlindungan mangrove di sumut. Sedangkan di Papua Barat, yayasan bersama pemerintah daerah berusaha memfasilitasi kelompok kerja mangrove. “Forum-forum seperti ini sangat penting sebagai wadah untuk bisa saling berbagi tantangan dan solusi, saling bekerja sama dalam pengelolaanMenurut dia, memberikan solusi atau alternatif bagi masyarakat merupakan salah satu prioritas. Karena jika tidak menemukan solusi untuk masyarakat maka pelestarian menjaga ekosistem sangat sulit. “Karena masyarakat menggantungkan kehidupannya pada ekosistem tersebut. Tidak ada cara lain selain melibatkan mereka, bersama-sama melakukan perlindungan ekosistem ini.” Fitri menambahkan, “Kalau kita berharap masyarakat ikut menjaga lingkungan maka kita harus bisa segera mencari solusi kendala mereka terutama untuk mata pencaharian.”Pakar Lingkungan Hidup Emil Salim menuturkan, Indonesia memiliki ekosistem yang berbeda-beda. Tiap pulau di Indonesia memiliki ekosistem yang berbeda. “Maka ekosistem yang ada harus dipertahankan keasliannya. Bukan ekosistem Kalimantan diubah menjadi ekosistem Jawa,” kata pun meminta agar tidak mengubah hutan bakau mangrove. Karena menurutnya, hutan bakau memberikan perlindungan dari ancaman-ancaman. Sementara lahan gambut harus dipelihara karena dengan kemampuan daya serap karbonnya dapat melepas dari pengaruh perubahan iklim. “Ringkasnya di dalam pembangunan tanah air, please ikuti dari ekosistem masing-masing kawasan Indonesia ini,” ujar dia. *

Adapunjenis pinang unggul yang banyak di budidayakan di Indonesia yaitu pinang betara. adakah no hp yg bisa kita hub utk pertanyaan seputar dari bibit, perawatan dan tempat penampungan pinang. Terima kasih Balas. Unknown 25 Agustus 2019 10.05.00 PDT Balas. Unknown 14 Januari 2020 21.59.00 PST Lahan gambut sangat cocok untuk budi daya

› Nusantara›Kakao Kalteng Dilirik Jerman Komoditas kakao mulai dilirik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk dikembangkan. Kualitas kakao di Kalteng bahkan dinilai bisa bersaing dengan kakao dari Amerika Latin. Oleh DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO 3 menit baca KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWOPelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Rizky Badjuri memberikan paparannya dalam pelatihan penanaman kakao di Palangkaraya, Rabu 7/6/2023.PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melirik kakao menjadi komoditas unggulan menyaingi popularitas karet dan kelapa sawit. Selain menghasilkan nilai ekonomi, keberadaannya efektif menjaga kelestarian setidaknya ada hektar lahan kakao di Kalteng. Produksi mencapai 530 ton kakao. Tahun ini, pemerintah berencana menambah 600 hektar lahan kakao. Hal itu terungkap dalam Pelatihan Penanaman Kakao dalam Program Kalteng Kakao di Kota Palangkaraya, Rabu 7/6/2023. Kegiatan itu adalah salah satu bentuk kerja sama Pemprov Kalteng bersama Fairventures Worldwide asal itu bergerak di bidang pemulihan hutan dan kesejahteraan masyarakat. Pelatihan itu diikuti beberapa kelompok tani dari Kabupaten Barito Timur, Katingan, Barito Utara, dan Kabupaten Gunung 43 asal Desa Tampa, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur, hadir menjadi salah satu peserta. Dia ikut membagikan ilmunya kepada peserta lain. Marsono telah membudidayakan kakao sejak kini memiliki kebun kakao seluas 1,5 hektar. Ia menanam kakao dengan teknik tumpang sari, yakni menanam di sela-sela pohon karet dan sawitnya yang sudah lebih dahulu ditanam selama belasan dari 800 pohon, ia biasa menghasilkan 100-150 kilogram per panen dengan harga Rp per kilogram untuk harga saat itu, ia nilai belum maksimal. Alasannya, Marsono merendah masih harus banyak belajar dengan teknik tanam tumpang sari.”Harusnya bisa 400 kg sekali panen, tetapi memang harus belajar banyak. Ini kan baru bagi saya dan kelompok tani di sana,” ungkap REYNALDO TRIWIBOWOMarsono, warga Desa Tampa, Kabupaten Barito Timur menunjukkan buah cokelat hasil kebun kakaonya di Palangkaraya, Rabu 7/6/2023. Kakao mulai dilirik pemerintah untuk mengganti tanaman lain sebagai komoditas unggulan baru di belum maksimal dari sisi jumlah produksi, buah cokelat milik Marsono sudah dibawa ke Jerman. Direktur Fairventures Worldwide di Indonesia Rayanansi Siman mengungkapkan, kualitas kakao di Barito Timur dan wilayah lainnya di Kalteng masuk kategori excellent.”Artinya dari sisi kualitas itu tidak kalah dengan negara penghasil kakao seperti di Amerika Latin,” menjelaskan, pihaknya dalam dua tahun terakhir berkomitmen mendampingi petani kakao di Kalteng. Kakao menjadi pilihan karena tanah di Kalteng dinilai cocok dan memiliki harga yang bersaing.”Tujuan utamanya pemulihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat melalui praktik tumpang sari tentunya dengan pilihan tanaman cepat tumbuh,” ungkap fokus pada kakao, lembaga asal Jerman itu memiliki program menanam 1 juta pohon dengan pilihan tanaman sengon. Kini, di antara pohon sengon itu akan ditanami kakao. Bibit yang dibagikan pun gratis.”Syaratnya adalah petani bisa membuktikan lahan yang digunakan adalah miliknya bukan di kawasan hutan,” juga Peta Pantauan Digital Inovasi KonservasiDi Kabupaten Barito Timur, Fairventures Worldwide telah mendampingi 19 kelompok tani dengan total 400 orang dari tujuh kecamatan. Sementara di Kabupaten Gunung Mas, lembaga tersebut mendampingi lima kelompok tani dari empat kecamatan di kabupaten tersebut. Total yang terlibat lebih kurang 200 orang.”Sampai tahun depan akan ditambah ke daerah lain seperti Katingan, Barito Utara, dan wilayah lain,” kata REYNALDO TRIWIBOWOMarsono, petani asal Barito Timur, menunjukkan hasil produksi kakao dari kebunnya yang sudah dinilai dari laboratorium di Jerman dengan kualitas sangat baik di Palangkaraya, Rabu 7/6/2023. Marsono mengikuti pelatihan dan pendampingan dari pemerintah bekerja sama dengan sebuah yayasan asal Jerman, Fairventures Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rizky Badjuri menjelaskan, dengan adanya legitimasi kualitas kakao, nantinya akan membantu proses hilirisasi. Pihaknya kini telah membentuk UMKM Kakao melalui program Kalteng Kakao yang diisi oleh pengusaha-pengusaha muda. Mereka bisa ambil bagian dalam program dan mengontrol harga agar selalu menguntungkan.”Kalau hulu sudah oke, sekarang kami urus hilirnya. Hulunya perlu dipastikan soal kualitas produksi, jumlah, hingga tanah sehingga pasarnya bisa yakin,” ungkap Rizky.”Pemerintah tahun ini juga bakal bekerja sama dengan perkebunan sawit besar agar plasma atau pola kemitraan dengan masyarakat bisa diarahkan ke kakao sehingga produksi dan luas lahannya menjadi lebih pasti,” ungkap juga Sejuta Pohon Ditanam untuk Pulihkan Lahan Gambut Sebangau EditorCORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Editor M Kautsar - Kamis, 7 Mei 2020 | 19:03 WIB. SariAgri - Penggiat dan pengelola kebun hidroponik Amarta Tara Hydrofarm, Saepul Anwar membagikan tiga kuncul dalam bercocok tanam menggunakan metode hidroponik. "Intinya itu matahari, nutrisi, sama kualitas bibit," kata Saepul kepada SariAgri.id, Kamis (7/5/2020). Saepul menjelaskan, peminat Untuk dapat hasil panen yang memiliki kualitas yang terjamin, tentunya bibit kelapa sawit yang dipilih juga tidak boleh sembarangan. Maka dari itu, perlu dilakukan pemilihan bibit unggul untuk ditanam sehingga nantinya hasil panen yang didapat tidak akan mengecewakan. Sebetulnya, seperti apa ciri-ciri bibit sawit yang unggul itu?Ciri-Ciri Bibit Kelapa Sawit yang UnggulBagi para petani sawit, untuk menanam jenis pohon yang satu ini tidaklah sesulit yang dibanyangkan. Cara penanamannya pun hampir sama dengan pohon-pohon lainnya. Namun terkadang, hal yang cukup sulit adalah memilih bibit bibit kelapa sawit unggul merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk dapat menghasilkan buah kelapa sawit yang berkualitas dari kebunnnya. Hasil panen yang berasal dari bibit unggul biasanya tidak akan mengecewakan. Namun, hal tersebut pun tergantung dari bagaimana merawat tanaman ini adalah beberapa ciri bibit sawit yang unggulBerasal dari Kecambah Biji plumula 1/3 dan radikula 2/ licin dan tidak di lembaga Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Kecambah memiliki ukuran yang hama dan para pengusaha kelapa sawit akan membeli bibit kelapa sawit di berbagai toko pertanian yang menyediakannya atau juga pada petani sawit lokal. Yang menjadi masalah adalah tentang bagaimana cara memilih bibit unggul sawit yang akan Memilih Bibit dari KecambahHal-hal penting yang mesti diperhatikan ketika hendak menanam pohon kelapa sawit jika yang berasal dari kecambahnya adalah sebagai berikutMengenali kriteria bibit kelapa sawitMemilih bibit yang telah tersertifikasi oleh pemerintah di Pusat Penelitian Kelapa SawitMemilih bibit dengan massa sekitar 0,8 gram ukuran minimalMemilih bibit yang mempunyai mata tunas berwarna putih serta tidak caca, biasanya ukuran panjang tunasnya tidak lebih dari 2 cmMemilih bibit yang hanya memiliki satu mata tunasMemilih bibit yang tidak memiliki mata tunas yang bengkok dan masih dalam keadaan segar2. Bibit Siap TanamHal-hal yang perlu diperhatikan jika hendak menanam sawit dengan bibt yang sudah siap tanam dalam polybagMemilih bibit dengan usia sekitar 10-12 bulanMemilih bibit dengan warna pelepah yang hijau tuaMemilih bibit yang memiliki daun pelepah sekitar 15 hingga 18 pelepahMemilih bibit dengan ukuran tinggi sekitar 102-126 cmMemilih bibit yang terbebas dari penyakit tanamanMemilih bibit yang memiliki lilit batang berukuran sekitar 17-18 cmPemeliharaan Kelapa SawitPada umumnya, pemeliharaan yang diakukan terhadap bibit kelapa sawit ini hampir sama dengan pemeliharaan bibit tanaman lain pada umumnya. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang harus lebih diperhatikan. Selain itu, dalam perawatannya harus sering melakukan pengontrolan pada tanaman sawit supaya tidak mudah terserang dengan hama dan pohon sawit dapat dilakukan dengan caraMelakukan penyiraman 2 kali dalam sehariMelakukan penyiangan dengan membersihkan gulma atau tanaman liar di sekitar kelapa sawitMelakukan seleksi bibit abnormal dan normal setelah pohon ditanamMelakukan pemupukan yang rutin dengan menggunakan pupuk yang tepat dengan cara yang juga sudah bisa memilih bibit unggul kelapa sawit serta melakukan pemeliharaan yang tepat pada tanaman, maka hasil panen yang didapatkan pun akan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, hal ini juga dapat memengaruhi hasil produksi minyak sawit yang dibutuhkan. Kondisilahan : Kering (bukan gambut) = 100% Pabrik/PKS : Kapasitas produksi 60 M/T Asal bibit sawit : Marihat Sumatera Utara ( Bersertifikat) Sertifikat lahan : Hak Guna Usaha (HGU) Harga Kebun : Rp. 650 M (nego) Titik Koordinat : 102.50.24 + 103.01.29 BT 02.4121 + 02.51.21 LS Di jual tanah untuk tapak rumah cocok untuk Ruko, Dengan Sponsors Link Lahan gambut merupakan lahan yang memiliki kondisi tanah jenuh air serta terbentuk dari endapan yang dapat berasal dari penumpukkan residu jaringan tumbuhan dari masa lampau yang kemudian melapuk. Lahan gambut menjadi ekosistem penyimpanan serta penyerap karbon yang sangat penting. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 Gt karbon. Apabila lahan dalam kondisi kering, hal ini sayangnya membuat lahan gambut mudah terbakar. Namun pada saat yang bersamaan, diatas lahan gambut inilah jutaan petani dapat melangsungkan hidup. Lahan gambut memiliki ciri khas. Diantara ciri tersebut adalah sebagai berikut Kondisi tanah basah dan umunya terdapat di lokasi lahan yang gambut memiliki warna yang cukup dalam tanah gambut, terdapat kandungan asam yang tinggi sehingga tanah ini tidak cukup mudah untuk digunakan sebagai media bercocok ini tergolong kepada tanah yang kurang ini banyak terbentuk di area rawa, serta memiliki tekstur tanah yang lunak dan besar tanah gambut masih memiliki kondisi yang rimbun pepohonan dan juga menjadi habitat tumbuhan serta hewan yang langka. Hutan yang masuk ke dalam lahan gambut cenderung menyimpan karbon dalam jumlah yang besar. Hal ini menyebabkan karbon menjadi tersimpan dengan baik, mulai dari permukaan sampai mencapai ke dalam tanah hingga menembus kedalaman mencapai lebih dari 10 meter. Peranan tanah gambut dalam bidang hidrologi sangatlah penting. Lahan gambut dapat menjadi pengendali banjir ketika musim penghujan datang serta menyimpan cadangan air pada saat musim kemarau juga pengaruh radiasi terhadap tanamancontoh tumbuhan fitoremediasicara tumbuhan melindungi diriLahan gambut sendiri terbentuk dari proses dekomposisi vegetasi yang tidak sempurna, yakni berasal dari sisa-sisa pohon, rerumputan dan juga lumut. Akan tetapi dekomposisi hewan yang telah mati dan menjasi lapuk ataupun belum lapuk ternyata juga dapat menjadi penyebab terbentuknya tanah gambut. Namun dengan syarat, tanah tersebut berada di dalam kondisi lingkungan yang basah. Sebab, kondisi anaerob pada tanah gambut memiliki jumlah organisme pengurai yang sedikit. Tanah gambut sendiri terbagi menjadi dua macam, yakniGambut topogen. Gambut topogen merupakan jenis tanah gambut yang posisinya berada di atas tanah mineral yang terletak di dasar perairan. Karena lokasinya berada di dasar perairan, maka jenis tanah ini dapat mengendap dan juga menumpuk pada dasar perairan. Lama-lama daerah tersebut akan terpengaruh oleh tanah ini. Namun tumbuhan masih dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik di dalam tanah ombrogen. Tanah gambut ombrogen terkadang dianggap juga sebagai tanah gambut sekunder. Sebab tanah ini merupakan tanah gambut yang berkembang di bagian atas tanah gambut topogen. Sehingga tanah ini menutupi lapisan tanah gambut topogen dan tebalnya dapat melebihi permukaan danau. Peranan air hujan pada tanah ini adalah sebagai pembersih lapisan tanah sehingga tanah gambut ombrogen menjadi miskin zat yang sudah disinggung sebelumnya, menanam tanaman pada tanah atau lahan gambut bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tidak semua jenis tanaman akan cocok pada kondisi tanah ini. Namun terdapat beberapa jenis tanaman yang cocok untuk lahan gambut. Tanaman tersebut diantaranya adalah sebagai berikut Tanaman Sawit Sawit atau kelapa sawit termasuk ke dalam tumbuhan industri penghasil minyak. Maka dari itu, apabila dilihat dari segi industri, perkebunan kelapa sawit sangatlah menguntungkan. Tidak jarang pula ditemukan hutan-hutan yang kemudian di konversi menjadi lahan sawit. Tanaman ini berbentuk sebuah pohon yang ketinggiannya dapat mencapai 24 meter. Meskipun memiliki akar serabut, namun pohon ini dapat berdiri tegap dan kokoh. Sawit memiliki daun berwarna hijau tua dan penampilannya hampir menyerupai tanaman AkasiaAkasia merupakan jenis tanaman yang temukan di Australia, lalu menyebar ke berbagai daerah tropis lainnya serta negara-negara beriklim sedang seperti Eropa, Asia Selatan dan juga Amerika. Nama Akasia berasal dari kata akis, dari Bahasa Yunani yang memiliki arti duri. Tanaman ini bisa tumbuh dengan cepat dan juga memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan dan KaretKaret atau Hevea brasiliensis ini merupakan tanaman berbatang lurus yang berasal dari Brazil. Tanaman karet mulai dibudidayakan sekitar tahun 1876 di Indonesia, Malaysia dan juga Singapura. Jenis tanaman ini cukup baik untuk dibudidayakan pada kondisi lahan kering serta lahan yang juga perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhancontoh tanaman hidroponik sederhanaPohon RaminKayu ramin berasal dari pohon bergenus Gonystylus yang banyak tumbuh di daerah rawa gambut. Diperkiran terdapai sekitar sepulih jenis pohon Ramin yang tersebar di Meranti Pohon meranti atau Shorea sp, merupakan pohon yang dapat memiliki bunga dan buah secara bersamaan. Pada saat musim tumbuh tiba, hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena bahan bibit dapat langsung beberapa penjabaran dari tanaman apa yang cocok di tanah gambut yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat! Sponsors Link
BeritaPerikanan - Ternak belut bisa dilakukan di berbagai media, salah satunya drum.
Table Of Content [ Close ] Akasia Dikenal Sebagai Pohon Tanah Gambut Sangat Dalam Dan Kedalamannya Bisa Mencapai 10 Untuk Menanam Sawit Dilahan Gambut Diperlukan Beberapa Tips Agar Nantinya Dalam Budidaya Sawit Pada Tanaman Yang Cocok Di Budidayakan Di Lahan Di Indonesia, Banyak Sekali Wilayah Yang Memiliki Jenis Lahan Gambut Dan Kerap Digunakan Oleh Petani Bibit Sawit Yang Cocok Untuk Lahan Gambut. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 gt karbon. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 gt Yg Cocok Untuk Tanah Gambut Berbagi Tanam from karena itu, ini menjadi waktu yang pas untuk menanam Dampak buruk dari pemakaian pupuk kimia yang berkepanjangan mengakibatkan struktur tanah padat dan keras tidak gembur lagi tanah tidak mampu menyerap air sehingga ph tanah menjadi asam. Tanaman kelapa sawit paling baik ditanam pada lahan gambut yang tipis yaitu ketebalannya kurang dari 50 Dikenal Sebagai Pohon lahan gambutnya lebih dari 50 cm, maka gambut perlu dipadatkan agar. Sementara pjb ubjom pltu pulang pisau akan menyediakan berbagai bibit pohon untuk ditanam di lahan seluas lima hektare. Cara memilih bibit unggul untuk tanaman kelapa Gambut Sangat Dalam Dan Kedalamannya Bisa Mencapai 10 buruk dari pemakaian pupuk kimia yang berkepanjangan mengakibatkan struktur tanah padat dan keras tidak gembur lagi tanah tidak mampu menyerap air sehingga ph tanah menjadi asam. Untuk luasan itu, kami perkirakan akan ada bibit yang akan ditanam, kata andi, usai pelaksanaan penanaman pohon di kawasan btns yang berbatasan langsung dengan kawasan eks transmigrasi di kota palangka raya itu. Berikut ini beberapa jenis bibit kelapa sawit unggulan untuk perkebunan kami rangkum dari pusat penelitian kelapa sawit iopri daftar Menanam Sawit Dilahan Gambut Diperlukan Beberapa Tips Agar Nantinya Dalam Budidaya Sawit Pada sawit memiliki kemampuan untuk menyerap karbon co2, sehingga jika tanaman ini dibudidayakan pada lahan gambut, maka ekosistem lingkungan dan kelestarian alam tetap terjaga. Hal yang paling penting dan perlu diingat adalah lokasi yang akan digunakan tidak bertentangan dengan peraturan dan layak dijadikan tempat usaha. Aplikasi edit video yang digunakan untuk Yang Cocok Di Budidayakan Di Lahan lagi untuk tanaman kelapa sawit yang manakah masih tetap berumur kurang dari 3 tahun. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan tata cara dalam pemupukan sawit pada lahan gambut Apabila lahan dalam kondisi kering, hal ini sayangnya membuat lahan gambut mudah Indonesia, Banyak Sekali Wilayah Yang Memiliki Jenis Lahan Gambut Dan Kerap Digunakan Oleh Petani lahan gambut ini juga digunakan atau diterapkan oleh perusahaan kelapa sawit. Dataran rendah seperti muara dan pantai bisa menjadi pertumbuha kelapa sawit. Membudidayakan jenis tanaman palem ini pada areal gambut perlu pertimbangan dan harus dipastikan lahan sesuai untuk budidaya kelapa sawit. bibit jenis sawit yang
Kelapasawit mempunyai daun yang berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buahnya bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah.
December 11, 2016 Kebun sawit selain memberi manfaat ekonomi dan meningkatkan biomas lahan gambut juga ternyata merupakan tanaman yang paling realistis untuk lahan gambut Para LSM dan sebagian pakar secara tendensius “mengkambinghitamkan“ bahwa pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian/perkebunan/HTI adalah penyebab dari kebakaran. Kebakaran memang terjadi, baik pada lahan gambut budidaya maupun pada areal gambut di hutan lindung/hutan konservasi. Oleh karena itu tuduhan tersebut selain tidak semuanya benar, juga tidak banyak gunanya. Areal gambut terdiri dari lahan gambut untuk budidaya dan untuk hutan lindung. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, lahan gambut untuk budidaya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian/perkebunan baik oleh petani maupun oleh perusahaan. Jadi, pemanfaatan lahan gambut budidaya untuk pertanian/perkebunan tidak melanggar hukum. Dari luas gambut dunia hanya sekitar 20 persen berupa hutan gambut. Sebagian besar yakni 80 persen dimanfaatkan untuk kegitan pertanian dan kegiatan lainnya Wet International, 2008; Strack, 2008. Penyebaran pertanian gambut global sekitar 39 persen berada di kawasan Amerika, Asia 44 persen, Eropa 11 persen dan sisanya di kawasan lain. Negara terbesar yang memanfaatkan gambut untuk pertanian adalah Rusia 130 juta hektar, disusul Kanada 97 juta hektar dan Amerika Serikat 12 juta hektar. Dengan data pemanfaatan gambut tersebut, tidak ada yang salah jika selama ini pemerintah memberikan izin pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian. Kedepan juga, pemerintah tidak perlu ragu-ragu untuk melanjutkan kebijakan pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian. Lantas tanaman apa yang paling realistis untuk lahan gambut? Sampai saat ini fakta emperis menunjukkan bahwa kebun sawitlah yang paling realistis dikembangkan di lahan gambut. Bukti emperisnya dapat dilihat di Pesisir Timur Sumatera Utara dimana ratusan ribu hektar kebun sawit di lahan gambut telah dikembangkan petani dan korporasi sejak 100 tahun lalu sampai saat ini. Juga di Malaysia ada jutaan hektar kebun sawit gambut yang telah berkembang. Lagi pula kebun sawit di lahan gambut sudah lebih dari 75 tahun dibudidayakan di Indonesia. Kebun sawit gambut di Pesisir Timur Sumatera Utara dan Malaysia misalnya selain telah berlangsung 50-100 tahun, juga tidak pernah terbakar, dan memiliki tata kelola yang relatif lebih baik. Petani sawit gambut di daerah tersebut bahkan sudah memasuki generasi kedua atau ketiga dan menghasilkan banyak sarjana dari pendapatan sawit. Karena itu, sulit untuk tidak mengatakan bahwa kebun sawit gambut tersebut tidak berkelanjutan sustainable baik secara sosial, ekonomi maupun lingkungan. Di daerah lain seperti daerah lahan gambut Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan juga sedang berkembang kebun sawit gambut baik oleh petani maupun korporasi. Itu adalah fakta pilihan rasionalitas dan belajar dari kebun sawit gambut Pesisir Timur Sumatera Utara maupun Malaysia. Berbagai penelitian Subiham, 2013 mengungkap bahwa kebun sawit dilahan gambut meningkatkan biomas lahan gambut. Masalahnya selama ini teknologi budidaya di lahan gambut belum sepenuhnya ramah lahan gambut. Selain itu pengelolaan tata air lahan gambut budidaya juga belum sepenuhnya dilakukan dalam satu kesatuan hidrologis. Kedua hal tersebut telah membuat lahan gambut budidaya belum terkelola secara berkelanjutan. Kehadiran pertanian termasuk kebun sawit dilahan gambut juga sebagai bagian dari restorasi gambut. Selain memberi manfaat ekonomi, juga dapat bekontribusi dalam menyumbang penambahan biomas gambut secara berkesinambungan. Source Halaman dilihat 1808 Continue Reading
  • Апраσа фըну ущαщεглеγኤ
  • ጷըբевуզаш խհοֆ
  • Ձኢνቬኘևኹሂ цեፌիгуզесн эсураχ
    • ቯሸεκաбጱηеኧ обраμеκ пс λጣ
    • Щ звօζυճоձ
  • Էςևሷэρяд зωф
Mengenaljenis tanaman yang berguna untuk keberlangsungan hidup memang dapat terbilang sedikit. Masyarakat lebih tertarik menanam tanaman hias di rumah yang minim perawatan dan tidak memerlukan lahan yang luas. Padahal tanaman pangan seperti salah satunya tanaman palawija cocok untuk dijadikan bahan bercocok tanam yang mempunyai
Jakarta, Peredaran benih kelapa sawit ilegal di masyarakat cukup banyak diperdagangkan bebas, yakni benih kelapa sawit yang tidak memenuhi aspek legalitas, karena selain diproduksi oleh lembaga/ perorangan yang tidak diakui oleh pemerintah dan tidak memenuhi syarat- syarat serta tatacara pelepasan varietas, juga tidak melalui proses sertifikasi. Benih Kelapa Sawit Asli 1. Berasal dari varietas unggul DxP yang telah dilepas secara resmi oleh Menteri Pertanian. 2. Diproduksi di kebun benih khusus yang sudah disertifikasi dengan cara menyilangkan pohon ibu induk Dura D dengan menyilangkan pohon bapak Pisifera P yang telah teruji keunggulannya. 3. Dapat disertifikasi karena kemurnian genetik terjamin dan perkecambahan benih dilakukan dengan rapi dan sistematis sehingga asal usulnya dapat ditelusuri ke pohon induk. Benih Kelapa Sawit Ilegal 1. Berasal dari buah atau kecambah yang dikumpulkan di bawah pohon-pohon kelapa sawit yang terdapat di kebun produksi Tenera T atau pohon Dura D yang disilangkan. 2. Perkecambahan dilakukan secara alami dan asal usul pohonnya tidak jelas dan tidak tercatat. 3. Tidak dapat disertifikasi karena asal usulnya tidak jelas dan proses pengecambahannya tidak mengikuti standar yang berlaku. Dampak Kerugian Menggunakan Benih Kelapa Sawit Ilegal 1. Pengguna benih ilegal akan menghasilkan kontaminasi dura sehingga akan mengurangi produksi TBS dan CPO. 2. Pengguna benih ilegal akan mengurangi kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang optimal dan biaya yang dikeluarkan sia-sia. Para pekebun akan sulit untuk mengembalikan pinjaman kredit karena produksi yang dihasilkan rendah. 3. Akan timbul ekses konflik antara PKS dan kebun pemasok TBS. 4. Pelanggaran Undang Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan Undang Undang Nomor 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman. 5. Produktivitas rendah, tingkat produksi TBS hanya 50% rendemen CPO maksimal 18%. 6. Merusak mesin pengolah rendemen CPO. 7. Mengambil pangsa pasar. 8. Penurunan citra produsen benih resmi. 9. Penurunan tingkat produksi CPO secara nasional. 10. Sumberdaya alam, SDM dan modal tidak termanfaatkan secara optimal Mendapatkan Benih Kelapa Sawit Yang Baik dan Benar 1. Kecambah kelapa sawit dapat dipesan ke sumber benih kelapa sawit resmi ditetapkan oleh pemerintah dengan membawa Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit SP2B-KS yang diterbitkan oleh Ditjen Perkebunan/Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota. 2. Benih dalam polybag dapat dibeli dari penangkar benih resmi memiliki Tanda Registrasi Usaha Perbenihan/TRUP dan disertifikasi oleh UPTD Perbenihan Tanaman Perkebunan setempat Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat jika mengetahui adanya benih ilegal adalah 1. Segera melaporkan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS yang berada di Dinas Perkebunan setempat atau ke Polres setempat. 2. Tidak membeli benih tersebut walaupun dengan harga murah. 3. Menyita dan melakukan pemusnahan. Adapun ketentuan pidana bagi pelaku pengedaran benih ilegal sebagai berikut 1. Mengedarkan benih yang tidak sesuai dengan label karena dilakukan dengan sengaja dikenakan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp. Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah sesuai Undang – Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. 2. Mengedarkan benih bina yang tidak sesuai dengan label karena kelalaian di kenakan pidana penjara paling lama 12 dua belas bulan dan denda paling banyak Rp Lima Puluh Juta Rupiah sesuai Undang – Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. SUMBER UPTD PENGAWASAN BENIH PERKEBUNAN
Untukmengolah lahan perkebunan kelapa sawit, tentu terdapat beberapa syarat penanaman yang mesti di perhatikan supaya tanaman dapat berkembang dengan baik. Ada beberapa jenis tanah yang baik untuk bertanam kelapa sawit, di antaranya adalah sebagai berikut: Hingga saat ini baru kelapa sawit yang cocok tumbuh di tanah gambut. 5. Jarak Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 5 Jenis Tanaman yang Cocok untuk Lahan Gambut - Kamis, 20 Juni 2019 0929 WIB Lahan gambut merupakan lahan yang memiliki kondisi tanah jenuh air serta terbentuk dari endapan yang dapat berasal dari penumpukkan residu jaringan tumbuhan dari masa lampau yang kemudian melapuk. Lahan gambut menjadi ekosistem penyimpanan serta penyerap karbon yang sangat penting. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 Gt karbon. Apabila lahan dalam kondisi kering, hal ini sayangnya membuat lahan gambut mudah terbakar. Namun pada saat yang bersamaan, diatas lahan gambut inilah jutaan petani dapat melangsungkan hidup. Lahan gambut memiliki ciri khas. Diantara ciri tersebut adalah sebagai berikut Kondisi tanah basah dan umunya terdapat di lokasi lahan yang basah. Tanah gambut memiliki warna yang cukup gelap. Di dalam tanah gambut, terdapat kandungan asam yang tinggi sehingga tanah ini tidak cukup mudah untuk digunakan sebagai media bercocok tanam. Tanah ini tergolong kepada tanah yang kurang subur. Tanah ini banyak terbentuk di area rawa, serta memiliki tekstur tanah yang lunak dan labil. Sebagian besar tanah gambut masih memiliki kondisi yang rimbun pepohonan dan juga menjadi habitat tumbuhan serta hewan yang langka. Hutan yang masuk ke dalam lahan gambut cenderung menyimpan karbon dalam jumlah yang besar. Hal ini menyebabkan karbon menjadi tersimpan dengan baik, mulai dari permukaan sampai mencapai ke dalam tanah hingga menembus kedalaman mencapai lebih dari 10 meter. Peranan tanah gambut dalam bidang hidrologi sangatlah penting. Lahan gambut dapat menjadi pengendali banjir ketika musim penghujan datang serta menyimpan cadangan air pada saat musim kemarau tiba. Lahan gambut sendiri terbentuk dari proses dekomposisi vegetasi yang tidak sempurna, yakni berasal dari sisa-sisa pohon, rerumputan dan juga lumut. Akan tetapi dekomposisi hewan yang telah mati dan menjasi lapuk ataupun belum lapuk ternyata juga dapat menjadi penyebab terbentuknya tanah gambut. Namun dengan syarat, tanah tersebut berada di dalam kondisi lingkungan yang basah. Sebab, kondisi anaerob pada tanah gambut memiliki jumlah organisme pengurai yang sedikit. Tanah gambut sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni Gambut topogen. Gambut topogen merupakan jenis tanah gambut yang posisinya berada di atas tanah mineral yang terletak di dasar perairan. Karena lokasinya berada di dasar perairan, maka jenis tanah ini dapat mengendap dan juga menumpuk pada dasar perairan. Lama-lama daerah tersebut akan terpengaruh oleh tanah ini. Namun tumbuhan masih dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik di dalam tanah ini. Gambut ombrogen. Tanah gambut ombrogen terkadang dianggap juga sebagai tanah gambut sekunder. Sebab tanah ini merupakan tanah gambut yang berkembang di bagian atas tanah gambut topogen. Sehingga tanah ini menutupi lapisan tanah gambut topogen dan tebalnya dapat melebihi permukaan danau. Peranan air hujan pada tanah ini adalah sebagai pembersih lapisan tanah sehingga tanah gambut ombrogen menjadi miskin zat hara. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, menanam tanaman pada tanah atau lahan gambut bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tidak semua jenis tanaman akan cocok pada kondisi tanah ini. Namun terdapat beberapa jenis tanaman yang cocok untuk lahan gambut. Tanaman tersebut diantaranya adalah sebagai berikut Tanaman Sawit Sawit atau kelapa sawit termasuk ke dalam tumbuhan industri penghasil minyak. Maka dari itu, apabila dilihat dari segi industri, perkebunan kelapa sawit sangatlah menguntungkan. Tidak jarang pula ditemukan hutan-hutan yang kemudian di konversi menjadi lahan sawit. Tanaman ini berbentuk sebuah pohon yang ketinggiannya dapat mencapai 24 meter. Meskipun memiliki akar serabut, namun pohon ini dapat berdiri tegap dan kokoh. Sawit memiliki daun berwarna hijau tua dan penampilannya hampir menyerupai tanaman salak. Tanaman Akasia Akasia merupakan jenis tanaman yang temukan di Australia, lalu menyebar ke berbagai daerah tropis lainnya serta negara-negara beriklim sedang seperti Eropa, Asia Selatan dan juga Amerika. Nama Akasia berasal dari kata akis, dari Bahasa Yunani yang memiliki arti duri. Tanaman ini bisa tumbuh dengan cepat dan juga memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan dan cuaca. Tanaman Karet Karet atau Hevea brasiliensis ini merupakan tanaman berbatang lurus yang berasal dari Brazil. Tanaman karet mulai dibudidayakan sekitar tahun 1876 di Indonesia, Malaysia dan juga Singapura. Jenis tanaman ini cukup baik untuk dibudidayakan pada kondisi lahan kering serta lahan yang basah. Pohon Ramin Kayu ramin berasal dari pohon bergenus Gonystylus yang banyak tumbuh di daerah rawa gambut. Diperkiran terdapai sekitar sepulih jenis pohon Ramin yang tersebar di Indonesia. Pohon Meranti Pohon meranti atau Shorea sp, merupakan pohon yang dapat memiliki bunga dan buah secara bersamaan. Pada saat musim tumbuh tiba, hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena bahan bibit dapat langsung dicabut. Demikianlah beberapa penjabaran dari tanaman apa yang cocok di tanah gambut yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat! Artikel Terkait Saat Gibran Menjual Barang dengan Harga Rp Gibran untung 20% dari Harga Beli. Berapa Harga Barang Tersebut? Dalam Sehari Kuli Bangunan Bekerja Sebanyak 9 jam. Setiap Minggu Dia Bekerja 5 hari Dengan Upah Hitunglah Luas Permukaan Tabung yang Berdiameter 28 cm dan Tinggi 12 cm! Sebuah Kemasan Berbentuk Tabung dengan Jari-jari alas adalah 14 cm. Jika Tinggi Tabung 15 cm, Tentukan Luas Permukaan Tabung Tersebut! Edo Memiliki Mainan Berbahan Kayu Halus Berbentuk Limas Segitiga. Tinggi Mainan Itu 24 cm, Alasnya Berbentuk Segitiga Siku-siku Hitunglah Volume Seperempat Bola dengan Jari-jari 10 cm Seorang Anak Akan Mengambil Sebuah Layang-layang yang Tersangkut di Atas Sebuah Tembok yang Berbatasan Langsung dengan Sebuah Kali Jika Diketahui Panjang Rusuk Kubus Seluruhnya 72 cm, Maka Volume Kubus Tersebut Adalah? Sebuah Bak Berbentuk Kubus dengan Panjang Sisi 7 dm Berisi 320 liter air. Agar Bak Tersebut Penuh Hitunglah Volume Kerucut Terbesar yang Dapat Dimasukkan ke dalam Kubus dengan Panjang Sisi 24 cm Cari Artikel Lainnya
\n \n jenis bibit sawit yang cocok untuk lahan gambut
Lahanyang optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit mengacu pada tiga faktor, yaitu lingkungan, sifat fisik lahan, dan sifat kimia tanah atau kesuburan tanah. Kelapa sawit dapat tumbuh baik pada lingkungan dengan ketinggian 25-200 m dpl, dengan kemiringan lereng datar hingga berombak (> 10 % ) (Pahan, 2008).
Jakarta - Dalam melakukan restorasi lahan gambut, pemerintah diminta fokus pada penanaman bernilai ekonomi tinggi yang memberi manfaat bagi kesejahteraan rakyat dan bangsa. Director Tropical Peat Research Laboratory Dr Lulie Melling mengatakan, sawit dan akasia merupakan jenis tanaman yang baik ditanam di lahan gambut. Selain bernilai ekonomi tinggi dan kompetitif , tanaman ini mempunyai kemampuan menyerap karbon CO₂.“Sebenarnya, ada banyak tumbuhan bisa dibudidaya di lahan gambut, namun tidak semuanya ekonomis dan membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya, Selasa 10/5/2016. Di Balik Manfaat Lahan Gambut untuk Kehidupan Puluhan Hektare Lahan Gambut di Riau Terbakar, Kabut Asap Selimuti Pemukiman JK Butuh Waktu Tangani Kebakaran Lahan Gambut Menteri KLH Norwegia Dukung RI Restorasi Lahan Gambut Indonesia Tegaskan Komitmen Penurunan Emisi 29 Persen Lulie mengungkapkan, pemerintah Indonesia harus mendukung pengembangan komoditas berdaya saing karena mampu meningkatkan kesejahteraan serta kualitas sumber manusia. Di Malaysia, pemerintah mempunyai komitmen kuat untuk memperbaiki gambut sekaligus memanfaatkannya dengan tanaman bernilai ekonomi.“Gambut di Indonesia dan Malaysia punya banyak kemiripan. Karena itu kami ingin membantu dan memberikan masukan kepada pemerintah Jokowi mengenai pengelolaan tanaman-tanaman produktif dan bernilai ekonomi yang tepat di lahan gambut,” kata Lulie Senada dengan Lulie, Wakil Dekan Pertanian Institut Pertanian Bogor IPB Dr Suwardi mengatakan, sawit, akasia dan karet sangat cocok untuk dikembangkan pada lahan gambut. Selain kemampuan beradaptasi untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik pada lahan sulfat masam tersebut, ketiga tanaman itu mempunyai nilai Suwardi, sawit pertama kali dikembangkan masyarakat sebagai antisipasi kegagalan proyek nasional transmigrasi yang salah satu programnya untuk mengembangkan penanaman padi di lahan gambut pada tahun awal, penanaman padi memang berhasil. Namun setelah hampir 20 tahun produktivitasnya turun tajam dari 5 ton per ha menjadi 1 ton per ha sehingga menjadi tidak mengantisipasi kegagalan itu, petani beralih menanam sawit. Survei pada tahun 2000-an menunjukkan, sawit rakyat berhasil dikembangkan pada lahan gambut yang terdegradasi. Penanaman sawit tersebut juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara drastis. “Di Jambi banyak petani sawit yang mampu membangun rumah-rumah bagus serta menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi.” tuturnya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kelapasawit merupakan komoditi andalan Indonesia yang perkembangannya demikian pesat. Lahan yang optimal untuk kelapa sawit harus mengacu pada tiga faktor yaitu lingkungan, sifat fisik lahan dan sifat kimia tanah atau kesuburan tanah. Tanaman kelapa sawit di perkebunan komersial dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 24-28oC. Lahan gambut merupakan salah satu jenis lahan basah yang memiliki kandungan asam tinggi akibat penumpukan berbagai sisa organisme selama ribuan tahun. Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodervisitas flora yang tinggi di dunia. Beragam flora khas negara tropis banyak ditemukan tersebar di seluruh kepulauan nusantara berdasarkan jenis tanah yang cocok untuk habitat flora tersebut. Salah satu jenis tanah yang ada beberapa pulau di Indonesia adalah lahan gambut. Kita sering mengaitkan lahan ini dengan perkebunan sawit. Tapi, ternyata banyak pohon dan tumbuhan yang dapat hidup di hutan gambut selain kelapa sawit. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas pohon-pohon yang dapat hidup di lahan gambut untuk proses rehabilitasi, reboisasi dan penghijauan. Apa itu Lahan Gambut? Berdasarkan Permentan Tahun 2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit, lahan gambut adalah tanah hasil akumulasi timbunan bahan organik dengan komposisi 65% lebih besar yang terbentuk secara alami dalam kurun waktu ratusan tahun dari pelapukan vegetasi yang hidup diatasnya. Sedangkan menurut Kementrian Kehutanan dalam Permenhut No. 69 Tahun 2011, hutan gambut merupakan salah satu formasi pohon-pohon yang tumbuh di dalam kawasan yang sebagain besarnya terbentuk dari sisa-sisa bahan organik yang tertimbun dalam jangka waktu yang lama. Dari kedua penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan pengertian lahan gambut adalah tanah yang terbentuk dari hasil sisa-sisa pelapukan bahan organik yang tumbuh ataupuutann hidup di atasnya dalam jangka waktu yang lama. Kondisi tersebut menjadikan lahan gambut sebagai lahan dengan kandungan bahan organik yang tinggi. Namun, hutan gambut memiliki kelemahan yaitu sangat rawan terhadap tingkat kebakaran hutan terlebih saat musim kemarau. Baca juga Gambut Adalah Pengertian, Jenis, Persebaran dan Manfaat Lahan Gambut Persebaran Tanah Gambut di Indonesia Luas tanah gambut di Indonesia pada tahun 2018 berkisar antar 16-17 juta hektar dengan didominasi oleh pepohonan atau tanaman berkayu. Sebagian besar dari proses akumulasi bahan organik pembentuk lahan gambut dipengaruhi oleh proses “erosi-transportasi-deposisi” tanah dengan kandungan mineral halus fine-textured weathering products oleh karena itu umumnya endapan gambut pada lapisan bawah atau yang terbesar di sekitar sungai, material gambut sering tercampur dengan bahan mineral yang disebut dengan peaty clay dengan kandungan bahan organik sebesar 30%-65%. Hutan gambut di Indonesia tersebar di pulau-pulau sekitar paparan Sunda yaitu di pantai timur Pulau Sumatera, pantai Barat dan Selatan Kalimantan, dan di sekitar paparan Sahul yaitu di pantai Barat dan Selatan Papua. Berdasarkan hasil kajian Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian BBSDLP, persebaran tanah gambut paling banyak berada di pulau Sumatera sejumlah 36,2% , Kalimantan sejumlah 25,4% dan Papua sejumlah 38,4% dari luas total hutan gambut di Indonesia. Tanah gambut memiliki ciri-ciri dengan kondisi pH asam, miskin unsur hara, namun memiliki kandungan bahan organik yang tebal dan selalu terendam air. Kondisi unik ini menjadi ciri khas yang membedakan tanah gambut dengan jenis tanah lain. Akibatnya, jenis tumbuhan yang hidup didalam ekosistem lahan gambut memiliki adaptasi terhadap hutan gambut. Sejak zaman kolonialisme Belanda, penelitian terhadap lahan gambut telah dilakukan. Tanah gambut cenderung memiliki keanekaragaman vegetasi yang rendah jika dibandingkan dengan hutan hujan tropis. Namun, karakteristik spesies dan vegetasi di dalam ekosistem gambut lebih tinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lahan kering pada zona biogegografi yang sama. Semakin tebal gambut di lahan tersebut, maka semakin sedikit jenis vegetasi yang dapat tumbuh. Sebab pasokan zat hara yang dapat diperoleh melalui air hujan. Begitupun sebaliknya, semakin tipis lapisan gambut, maka semakin beragam pula jenis vegetasi yang hidup diatasnya atau yang kita kenal dengan mixed forest. Habitat mixed forest tediri atas pepohonan kayu besar dan tumbuhan semak lebat. Habitat ke arah kubah gambut deep peat forest memiliki keanekaragaman vegetasi yang rendah dan hanya terdiri atas pepohonan berukuran kecil dengan tingkat kerapatan yang rendah. Baca juga Perusahaan Induk Oreo Menanam Pohon Bersama LindungiHutan Berikut ini beberapa jenis pohon yang dapat tumbuh dan hidup di lahan gambut 1. Pohon Ramin Gonystylus bancanus Foto pohon Ramin dewasa Kiri dan ketika baru bertumbuh Kanan Dokumentasi Hesti Lestari Tata dan Adi Susmianto/ KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasRosidaeOrdoMyrtalesFamiliThymelaeaceaeGenusGonystylusSpesiesGonystylus bancanus Miq. klasifikasi taksonomi pohon ramin Gonystylus bancanus. Morfologi Pohon Ramin memiliki daun dengan bentuk bulat lonjong tau oval dengan ujung daun berlipat berwarna hijau muda. Struktur tulang daun pada ramin banyak. Namun cenderung semu dan merupakan daun tunggal. Buah ramin memiliki permukaan yang pada umumnya akan terpecah menjadi 3 bagian saat sudah matang atau merekah berukuran kurang lebih 4,5 cm dengan rongga berukuran kurnag lebih 3 cm. Tanaman ini mempunyai batang berbentuk bulat dan lurus dengan tinggi dapat mendapat 40-45 meter. Batang bebas pohon ramin dapat mencapai ketinggian 20-30 meter dengan diameter batang bagian bawah berkisar 60-120 cm. Kayu pohon ramin biasa disebut dengan kayu miang dan mengeluarkan getah yang menyebabkan rasa gatal jika terkena permukaan kulit. Habitat Ramin Gonystylus bancanus merupakan salah satu jenis tanaman dengan daun yang selalu hijau dan membutuhkan intensitas cahaya yang cukup tinggi. Pohon ramin dapat ditemukan di Kalimantan Tengah, Sumatera Barat bahkan beberapa terdapat juga di Semenanjung Selatan dan Serawak, Malaysia serta wilayah pesisir rawa di Brunei Darussalam. Manfaat Hasil tebangan pohon ramin berwarna kuning dan akan mengalami perubahan warna menjadi putih kekuning-kuningan sampai kering. Kayu yang sudah kering tergolong di dalam kategori kelas awet V yang mudah terserang bubuk kayu basah atau jamur biru, namun tetap dapat diawetkan kembali. Karena kayu ramin mudah untuk diawetkan dan berterkstur halus serta memiliki corak kayu yang indah, pohon inisering dijadikan komoditas untuk konstruksi ringan, kayu lapis, bahan untuk kusen jendela dan pintu, hingga dapat dijadikan bahan untuk wewangian dan obat karena termasuk ke dalam kayu yang memiliki gaharu. Selain itu, kayu ramin juga sering dijadikan sebagai bahan pembuatan desain interior bangunan, kerajinan tangan dan perabotan rumah. 2. Jelutung Rawa Dyera costulata KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasAsteridaeOrdoMyrtalesFamiliApocynaceaeGenusDyeraSpesiesDyera costulata Miq. Hook. klasifikasi taksonomi pohon jelutung rawa Dyera costulata. Foto bibit pohon Jelutung Rawa yang dapat hidup di lahan gambut Dokumentasi Konsorsium Paludikultur Indonesia Morfologi Jelutung rawa adalah jenis tanaman asli yang tumbuh di rawa-rawa gambut atau lahan gambut. Di Pulau Sumatera, pohon jelutung rawa dikenal dengan nama jelutung atau nalutung, adapun di Kalimantan biasa dikenal dengan nama pantung atau pulut. Pohon jelutung rawa memiliki ketinggian hingga 60 meter dan diameter dalam ukuran setinggi dada orang dewasa yaitu 200 cm. Kulit pohon jelutung rawa berwarna abu-abu atau abu-abu kemerahan dengan tekstur licin hingga kasar dengan adanya lenstisel. Tanaman ini memiliki akar nafas atau pneumatafor sehingga memungkinkannya untuk bertahan hidup di air yang menggenang. Jelutung rawa dewasa memiliki daun berbentuk lonjong dengan ujung daun berlelekuk dan dasar daun runcing. Permukaan bawah daun berwarna hijau keputihan. Buah jelutung rawa berukuran panjang 20-25 cm berwarna coklat. Batang pohon jelutung menghasikan getah berwarna putih. Habitat Pohon jelutung rawa memiliki penyebaran alami di Pulau Sumatera, Semenanjuung Malaysia, dan Kalimantan. Di Indonesia jelutung rawa menyebar di tepi sungai, rawa dan rawa gambut di Pulau Sumatera dan Kalimantan, yaitu di pesisir timur Sumatera yaitu Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Manfaat Jelutung rawa dapat dibudidayakan untuk dimanfaatkan batang pohon serta getahnya. Kayu jelutung memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kayu yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai log, kayu lapis, dan bubur kayu jika diolah lagi dapat menjadi produk berupa meja, papan gambar, baklak, ukiran, batang korek api, pensil, kertas dan lainnya. Getah pohon jelutung rawa memiliki karakteristik seperti getah karet yang dimanfaatkan sebagai bahan isolator kabel, bahan baku permen karet, ban motor, mobil dan lainnya. Baca juga Reboisasi Adalah Pengertian, Tujuan dan Manfaat Reboisasi 3. Punak Tetrameristra glabra Bagian-bagian pohon Punak Dokumentasi KingdomPlantaeDivisiSpermatophytaKelasAngiospermaeOrdoDicotyledonesFamiliTheaceaeGenusTetrameristraSpesiesTetrameristra glabraTabel klasifikasi taksonomi pohon punak Tetrameristra glabra. Morfologi Punak termasuk tanaman khas lahan gambut yang berpeluang untuk materi rehabilitasi hutan rawa gambut yang terdegradasi. Punak dapat beradaptasi dengan baik di ekosistem gambut yang telah rusak. Pohon punak dapat mencapai ketinggian 37 meter dan diameter batang sekitar 150 cm 1,5 meter. Daunnya tidak memiliki daun penumpu atau stipule, tetapi daun muda dapat menjadi penumpu pada ujung ranting. Daun-daun pohon ini berpusat pada ujung ranting, bserselang-seling, tulang daun menyirip dan memiliki permukaan daun gundul. Diameter bunga pohon punak yaitu berkisar 13 mm dengan warna hijau kekuningan, berbentuk menyerupai payung. Buahnya berdiameter 15 mm dan berwarna keunguaan terdiri atas 4-5 biji. Habitat Pohon punak tersebar di rawa-rawa gambut atau lahan gambut di Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia. Pohon punuk mampu tumbuh di hutan dengan ketinggian 500 mdpl. Selain tumbuh di lahan gambut pohon punuk juga dapat tumuh di tanah alluvial, sepanjang sungai berpasir hingga tanah lempung. Manfaat Kayu pohon punak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan karena termasuk kedalam golongan kayu kelas kuat II. Umumnya dimanfaatkan sebagai pembuatan kuda-kuda, kaso, reng, kusen pintu atau jendela. 4. Bungur Lagerstroemia speciosa Foto bunga bungur berwarna keungu-unguan Dokumentasi Kehati DIY KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasRosidaeOrdoMyrtalesFamiliLythraceaeGenusLagerstroemiaSpesiesLagerstroemia speciosa L. klasifikasi taksonomi pohon bungur Lagerstroemia speciosa. Morfologi Bungur adalah tanaman asli Asia Tenggara dan Asia Selatan. Bungur memiliki bunga berwana puith, ungu yang bergerumbul indah saat mekar. Tumbuhan biasa disebut dengan bungur dalam bahasa jawa, pride of India atau queen crape myrtle inggris, jarul bengali/Hindi, banaba Filipina, dan lainnya. Habitus bungur berupa pohon kecil atau sedang dengan rata-rata ketinggian dapat mencapai hingga 20 meter. Daun pohon bungur meranggas dengan bentuk daun lonjong atau elips berujung lancip. Panjang daunnya sekitar 8-15 cm dengan lebar 3-7 cm. Bunga pohon bungur bergerumbul dalam malai tegak dengan kisaran panjang 20-40 cm. Masing-masing bunga memiliki kelopak dengan panjang 2-3,5 cm dan hanya mekar sekali dalam setahun. Habitat Habitat pohon bungur tersebar di daratan Asia Tenggara dan Asia Selatan, yaitu Indonesia, Vietnam, Filiphina, India dan sekitarnya. Manfaat Pada beberapa negara, daun pohon bungur dimanfaatkan sebagai minuman teh herbal. Daunnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Di Indonesia, pohon bungur digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh di tepi jalan. Baca juga 10+ Pohon Endemik Asli Indonesia 5. Meranti Rawa Shorea pauciflora KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasDilleniidaeOrdoThealesFamiliDipterocarpaceaeGenusShoreaSpesiesShorea paucifloraTabel klasifikasi taksonomi pohon meranti rawa Shorea pauciflora. Morfologi Meranti termasuk tanaman yang memiliki resin pada empulur, kayu dan kulit batang. Pohon meranti memiliki daun tunggal dan pertulangan daunnya menyirip. Bunganya merupakan bunga bisesksual. Daun mahkota berjumlah 5 dan buah meranti memiliki isi 1 biji. Kayu dari pohon meranti keras namun ringan dengan warna merah tua atau kecoklatan. Habitat Pohon meranti merupakan pohon besar penyusun utama sebagian besar hutan tropis basah di dataran rendah tropis Asia. Di Indonesia, meranti tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Manfaat Kayu meranti memiliki karakteristik keras namun ringan sheingga cocok digunakan untuk bahan baku bangunan, furniture, perabotan rumah, dan lainnya. Selain itu pohon meranti dapat digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh yang baik. 6. Balangeran Shorea balangeran KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasDilleniidaeOrdoThealesFamiliDipterocarpaceaeGenusShoreaSpesiesShorea balangeran BurckTabel klasifikasi taksonomi pohon balangeran Shorea balangeran. Morfologi Pohon balangeran cukup berpotensi bila dikembangkan di lahan gambut karena memiliki nilai ekonomi atau komersial. Balangeran hidup secara berkelompok di ketinggian 0-100 mdpl dengan tinggi pohon berkisar antara 20-25 m, panjang batang 15 cm dengan diamater dapat mencapai 50 cm. Habitat Balangeran merupakan salah satu jenis tanaman endemik Asia Tenggara yang umum ditemui di lahan gambut basah di Pulau Sumatera dan Kalimanntan. Tumbuhan ini di Kalimantan bisa dikenal dengan Pohon Belangiran, kahoi, kawi, di Sumatera dikenal juga dengan sebutan belangeran, belangir, dan melangir. Manfaat Tanaman Balangeran dewasa memiliki kulit luar berwarna merah tua sampai kehitaman dengan ketebalan 1-3 cm, memiliki alur kulit dangkal dan tidak mengelupas. Tekstur kayu bangaleran memiliki serat kayu yang agak kasar hingga kasar merata. Serat kayu bangaleran lurus dan jika kita raba pada bagian permukaan kayunya akan terasa licin dan di beberapa bagian tempat terasa lengket karena adanya getah atau damar. Kayu dari pohon bangaleran merupakan kayu kaulitas tinggi yaitu kelas awet II dan kelas kuat II yang umumnya digunakan sebagai bahan bangunan, jembatan, lunas perahu, bantalan dan tiang listrik karena tidak mudah mengalami pelapukan. Baca juga Perusahaan Furniture Ikut Berperan dengan Menanam Pohon di Sumatera 7. Bintangur Calophyllum inophyllum KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasDilleniidaeOrdoThealesFamiliClusiaceaeGenusCalophyllumSpesiesCalophyllum inophyllum klasifikasi taksonomi pohon bintangur Calophyllum inophyllum. Morfologi Pohon bintangur memiliki ciri-ciri pohon berukuran sedang, berbatang pendek dengan kisaran ketinggian 10-25 meter dan diameter batang 1-2 meter. Batang pohon bintangur mengeluarkan getah berwarna putih jika dilukai. Daun pohon bintangur duduk berhadapan, keras seperti kulit dan berwarna hijau mengkilap dengan ujung meruncing. Tulang daunnya sejajar dan memiliki serat yang halus. Bunga yang dihasilkan oleh pohon bintangur berwarna putih teridiri dari 4 daun kelopak dan 8 daun mahkota bunga dengan letaknya berada di ketiak daun. Buah pohon bintangur berbentuk bulat hingga oval memanjang dengan ketebalan sedang, memiliki lapisan keras berwarna hijau keabu-abuan dan berbuah sepanjang tahun. Habitat Pohon bintangur umumnya dapat kita temui di pesisir pantai dan kadang dijumpai pula di tanah berpasir sampai pada ketinggian 200 mdpl. Persebaran bintangur berada di dataran rendah di pantai Papua dan hanya ada sedikit di daerah lain. Manfaat Getah yang dihasilkan dari daun pohon bintangur dapat mengobati sakit mata dengan cara dilarutkan dengan air. Air rebusan dari daun yang sudah mengering dapat dimanfaatkan sebagai obat dari infeksi pada kulit, dan luka. Daun yang masih segar pundapat dipanaskan sampai lunak dan hangat untuk mengompres luka borok dan bisul. 8. Pohon Kempas Koompassia malaccensis KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasRosidaeOrdoFabalesFamiliCaesalpiniaceaeGenusKoompassiaSpesiesKoompassia malaccensis Maing. ex klasifikasi taksonomi pohon kempas Koompassia malaccensis. Morfologi Tanaman yang dapat tumbuh di lahan gambut lainnya yaitu kempas. Pohon kempas dapat dikenali dengan batang pohonnya yang menjulang tinggi, berwarna keputih-putihan dengan tinggi cabang pertama mencapai 30 meter. Diameter batang pohon kempas dapat mencapai 60-100 cm. Daunnya bergabung menjadi satu tangkai dengan buah tipis. Batang pohon kempas halus dan licin, akar papan atau akar bebanir namun tidak menghasilkan getah. Habitat Pohon kempas tersebar di Malaysia, Sumatera, Bangka Belitung, dan Kalimantan. Pohon ini menyukai dataran rendah dibawah ketinggian 600 mdpl di tanah-tanah kering. Manfaat Pemanfaatan pohon kempas yaitu terdapat pada kayunya. Kayu kempas digunakan sebagai bahan konstruksi berat, bantalan kereta api, kerangka pintu karena kekerannya yang sangat tinggi namun keawetannya cenderung rendah. 9. Nyantoh Palaquium rostratum KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasDilleniidaeOrdoEbenalesFamiliSapotaceaeGenusPalaquiumSpesiesPalaquium rostratum Miq. BurckTabel klasifikasi taksonomi pohon nyantoh/nagasari Palaquium rostratum. Morfologi Pohon nyantoh atau yang dalam penyebutan bahasa Indonesia yaitu pohon Nagasari memiliki beberapa nama di daerah persebarannya seperti Bakulo Palembang, Balam Pucung Kubu, Nyantoh Darat Bangka, Nyatoh Terung Lampung, dan lainnya. Pohon ini tumbuh dengan ketinggian bekisar 30 meter dan diameter mencapai 120 cm danmemiliki batang yang lurus, bulat torak dengan banir tipis dan lebar. Kayu pohon nnyantoh berwarna coklat kemerahan, mengkilat, berurat indah dan ringan. Buah pohon nyantoh berwarna hijau memanjang. Habitat Di Indonesia pohon ini tumbuh di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Kep. Sunda Kecil, Sulawesi dan Maluku. Pohon ini banyak tumbuh di hutan tropis dataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Selain itu pohon ini juga sering dijumpai di daerah rawa-rawa dan lahan gambut. Manfaat Pemanfaatan pohon nyantoh sendiri adalah pada bagian kayunya yaitu digunakan sebagai bahan perabotan rumah seperti, lantai, dan furniture. Bunga nyantoh juga digunakan sebagai obat diare, aromatik, dan gangguan jiwa. Minyak dari biji nyantoh dapat dimanfaatkan untuk lampu, obat luka, encok, kulit menggerisil, urat darah membesar dan sakit panas. Baca juga Pohon Beringin Ciri-ciri, Jenis, Fakta Menarik dan Manfaat Beringin 10. Pohon Perepat/Tumih Combretocarpus rotundatus KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasRosidaeOrdoCucurbitaleaeFamiliAnisophylleaceaeGenusCombretocarpusSpesiesCombretocarpus rotundatus Miq. DanserTabel klasifikasi taksonomi pohon perepat/tumih Combretocarpus rotundatus. Morfologi Pohon perepat selalu hijau dengan ketinggian dapat mencapai 15 meter. Memiliki kulit kayu berwarna putih tua hingga coklat. Daun pohon perepat berkulit dengan gagang daun sepanjang 6-15 mm, berbentuk bulat telur terbalik dan ujung membulat. Bunga pohon perepat merupakan bunga biseksual dengan warna kemerahan seperti lonceng. Habitat Pohon ini tidak toleran terhadap air tawar dalam jangka waktu yang lama dan cenderung menyukai tanah yang bercampur lumpur dan pasir, atau batuan dan karang. Umumnya banyak dijumpai di sepanjang pesisir pantai yang terlindung dari hempasan gelombang. Pohon perpat juga sering ditemui di muara sekitar pulau lepas pantai dan lahan gambut. Jenis flora ini tersebar dari Afrika Utara dan Madagaskar hingga Asia Tenggara, seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Australis Tropis, kepulauan Pasifik Barat dan Oceania Barat Daya. Manfaat Buah pohon perepat dapat dimakan dan memiliki rasa yang asam. Sedangkan kayunya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan perahu dan bahan bangunan serta bahan bakar. 11. Pulai Rawa Alstonia pneumatophora KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasAsteridaeOrdoGentianaleaeFamiliApocynaceaeGenusAlstoniaSpesiesAlstonia pneumatophora BackerTabel klasifikasi taksonomi pohon pulai rawa Alstonia pneumatophora. Morfologi Pohon pulai rawa memiliki ketinggian 40-50 meter dan berdiamter mencapai 100 cm bahkan dapat lebih. Tumbuhan ini memiliki batang bergalur berwarna abu-abu hingga putih dengan permukaan batang halus sampai bersisik. Kulit pohon ini sangat tebal di bagian dalam namun tipis di bagian luas. Kayunya berwarna orange sampai kecoklatan dan memiliki getah yang melimpah. Daun pohon pulai rawa terususun secara vertikal dan merupakan dau tunggal berbentuk oval dan bulat pada bagian ujungnya. Memiliki pertulangan daun sejajar dan bunga berwarna putih berpasangan dengan panjang sekitar 25-30 cm. Habitat Pohon pulai rawa tersebar di pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Berada di rawa-rawa gambut atau lahan gambut dengan kondisi tanah berpasir yaitu dekat pantai, hutan rawa dan dekat sungai besar. Manfaat Kayu yang dihasilkan dari pohon pulai rawa digunakan untk pembuatan ukiran, peti, dan kayu lapis. Sedangkan getahnya dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit. 12. Pohon Rengas Gluta renghas KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSubkelasRosidaeOrdoSapindalesFamiliAnacardiaceaeGenusGlutaSpesiesGluta renghas klasifikasi taksonomi pohon rengas Gluta renghas. Morfologi Pohon ingas atau rengas memiliki ketinggian 40-45 meter. Bentuk tajuknya lebat dan melebar, berbentuk kubah dengan percabangan batang yang besar dan panjang. Memiliki batang silindris dan berdiamter berkisar 90-120 mm. Kulit luar batang bertekstur kasar, dan mengelupas seperti sisik. Warna kulit pohon jingga merah, cokelat kemerahan, abu kemerahan, atau cokelat keabu-abuan diselingi noda noda getah berwarna hitam. Getah pohon rengas sangat beracun dan dapat menimbulkan iritasi hebat pada kulit yang biasa dikenal dengan pohon bergetah panas. Daun pohon ini berbentuk daun tunggal dengan bentuk ujung runcing dan mengelompok. Habitat Habitat pohon rengas tersebar secara alami di daerah Madagaskar, India, Burma, Andama, Indochina, Semenanjung Malaya dan Indonesia kecuali kepulauan Nusa Tenggara. Manfaat Kayu rengas dimanfaatkan sebagai bahan untuk furniture, dekorasi, lantai, dan kayu lapis serta kerajinan karena memiliki corak garis yang indah. Kayunya juga dapat dimanfaatkan sebagai tiang dan balok rumah, jembatan serta bantalan rel kereta api. Untuk mendapatkan kualitas kayu yang baik, kayu pohon rengas harus dikeringkan secara maksimal. Selain itu getah pohon rengas juga dimanfaatkan sebagai industri pernis. 13. Pohon Terentang Campnosperma sp Morfologi Terentang merupakan tanaman potensial yang digunakan untuk bahan pembuatan kertas. tinggi rata-rata pohon terentang yaitu 15,42 meter dengan tinggi bebas cabang 8,95 meter. Pohon ini memiliki diameter rata-rata 23,50 cm. Kayunya berwarna putih kelabu hingga merah muda dan bertekstur lunak dan tidak tahan pecah. Habitat Habitat pohon terentang menyebar di dunia termasuk Asia Tenggara, di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluki dan Irian Jaya. Pohon terentang menyukai lahan gambut halus, lempung dan berpasir pada kedalaman 3-5 meter di ketinggian 10 mdpl di iklim A. Terentang juga dapat ditemukan di hutan dengan tanah berdrainase baik hingga ketinggian mdpl. Manfaat Kayu terentang termasuk kedalam kayu kelas kuat III, dimanfaatkan untuk kotak korek api, kayu lapis, furniture, sandal, pensil dan bahan mentah untuk chipboard dan pulp kertas. Baca juga Pengertian Sumber Daya Alam, Jenis, Ciri-ciri dan Contoh-contoh SDA Referensi dan rujukan artikel. Penulis Rifdah Qotrunnada Editor M. Nana Siktiyana PengaruhPenggunaan Mulsa Plastik Dan Pestisida Terhadap Ciri Kimia Tanah Yang Ditanami Secara Polikultur Pada Lahan Vulkanis Gunung Marapi. Pengukuran Nilai Ndvi (Normalized Difference Vegetation Index) Tanaman Padi (Oryza Sativa, Sp) Pada Tanah Sawah Vulkanis Gunung Kerinci Dengan Penggunaan Citra Satelit Landsat-8. Miscellaneous Tanaman Sawit di Lahan Gambut Sumber Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajam seiring meningkatnya kebutuhan CPO dunia, seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini terutama sejalan dengan peningkatan kebutuhan untuk industri turunan dan pengembangan bio energy sebagai alternatif bahan bakar Ditjenbun, 2012. Hal ini mendorong investor dari dalam negeri maupun luar negeri untuk membangun perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Perkembangan luas area perkebunan kelapa sawit yang revolusioner mulai terjadi sejak tahun 1980-an. Perkembangannya sangat pesat hingga pada tahun 2017 luas area perkebunan sawit mencapai sekitar 14 juta hektar. Padahal pada awal tahun 1980-an, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia masih sekitar 249 ribu hektar Ditjenbun, 2022. Permintaan buah kelapa sawit tersebut menyebabkan dibutuhkannya lahan yang lebih banyak untuk menanam kelapa sawit, sementara lahan mineral jumlahnya terbatas. Berdasarkan data dari BBSDLP tahun 2011, Indonesia memiliki lahan gambut sebesar hektar yang tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Papua. 40-50% lahan gambut tersebut potensial untuk dikembangkan untuk pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, dilakukan pengelolaan lahan gambut untuk menanam tanaman kelapa sawit. Lahan gambut merupakan lahan dengan tanah jenuh air, terbentuk dari endapan yang berasal dari penumpukan residu jaringan masa lampau yang melapuk dengan ketebalan lebih dari 50 cm Rancangan Standard Nasional Indonesia-R-SNI, Badan Sertifikasi Nasional, 2013. Lahan gambut memiliki kandungan organik senyawa karbon sangat tinggi yaitu 6-91% di seluruh lapisan. Tidak semua tanaman bisa tumbuh di lahan gambut, kelapa sawit adalah salah satunya. Lahan gambut merupakan lahan yang potensial untuk tanaman kelapa sawit. Produksi kelapa sawit pada lahan gambut bisa mencapai 20 – 25 ton/ha/tahun, sehingga tidak kalah jika dibandingkan dengan produksi kelapa sawit pada jenis tanah lain Setiadi, 1999. Berdasarkan data dari Ditjen Perkebunan Kementrian Pertanian 2011, luas lahan gambut hingga tahun 2011 yang dimanfaatkan untuk pengembangan perkebunan sawit adalah seluas Ha. Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit ini bisa menjadi peluang yang bagus bagi perusahaan asuransi karena akan menjadi sumber premi tambahan untuk perusahaan. Namun, hal yang harus menjadi perhatian bagi perusahaan asuransi adalah tanaman sawit ini rentan untuk mengalami kerugian akibat kebakaran. Berikut adalah tabel yang menunjukan perbandingan premi dan klaim asuransi tanaman sawit yang diambil dari BPPDAN tahun underwriting 2013-2022. Terlihat dalam kurva di atas bahwa loss ratio dari tanaman sawit ini selalu di atas 100% setiap tahunnya. Hal ini karena risiko kebakaran yang terjadi pada perkebunan sawit masih sulit untuk dicegah. Penyebab kebakaran di perkebunan kelapa sawit ini bisa dibagi menjadi dua yaitu faktor manusia dan faktor alam. Faktor manusia menjadi moral hazard yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Contoh moral hazard adalah yang bisa memicu kebakaran pada perkebunan sawit Membuang puntung rokok sembarangan di dalam kebun Membiarkan kebun kotor dibenuhi semak belukar, alang-alang Membakar kebun dengan sengaja Faktor yang kedua adalah faktor alam. Faktor alam ini berkaitan dengan kondisi musim yang terjadi di Indonesia. Pada saat musim kemarau, curah hujan sebagai sumber air utama menjadi sangat rendah sehingga menimbulkan situasi defisit air atau kekeringan. Tanaman sawit yang tumbuh pada lahan gambut memiliki exposure terhadap kebakaran lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sawit yang tumbuh pada lahan mineral. Pada saat musim kemarau, permukaan air tanah pada lahan gambut mengalami penurunan yang terjadi baik secara alami maupun akibat system drainase, maka lapisan tanah gambut terutama gambut tembal menjadi sangat kering dan mudah terbakar. Analisis data riwayat kebakaran di Global Forest Watch Fires juga menegaskan bahwa kebakaran cenderung terkonsentrasi pada konsesi pertanian dan lahan gambut di Indonesia. Kebakaran pada tanaman sawit yang ditanam di lahan mineral terjadi pada permukaan tanah, sementara kebakaran pada lahan gambut terjadi di bawah permukaan tanah. Hal ini terjadi karena lapisan gambut di bawah permukaan lebih mudah terbakar jika mengalami kekeringan karena sifat gambut yang mentah berbentuk serat atau fibrist. Sebaliknya, lahan gambut di permukaan atas relatif lebih matang saprist atau hemist. Oleh karena itu, penanganan kebakaran yang dilakukan pada lahan gambut berbeda dengan lahan mineral. Penanganan kebakaran pada lahan tanah cukup dengan penyemprotan air di permukaan tanah. Sementara, penanganan tersebut tidak cukup untuk kebakaran yang terjadi pada lahan gambut. Penggenangan lahan dianggap jauh lebih efektif dalam menangani kebakaran di lahan gambut, yaitu dengan segera menutup seluruh pintu-pintu air di sekitar lokasi lahan yang terbakar dan memompa air ke dalam lahan yang terbakar. Dikarenakan risikonya lebih tinggi, maka underwriter harus lebih berhati-hati dalam melakukan akseptasi tanaman sawit yang ditanam pada lahan gambut. Rate premi yang diterapkan juga harus lebih tinggi untuk tanaman sawit yang ditanam pada lahan gambut dibandingkan dengan lahan mineral. Selain itu, usia tanaman juga perlu mendapat perhatian dalam melakukan askeptasi. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah moral hazard dari tertanggung. Seperti disebutkan di atas, moral hazard dari tertanggung bisa memicu terjadinya risiko kerugian yang tidak diinginkan. Sumber Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. 2011. Peta Lahan Gambut Indonesia skala 1 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Kementrian Pertanian. Bogor. Ditjen Perkebunan. 2011. Kebijakan Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan. Makalah disampaikan pada Seminar Implementasi RSPO di Indonesia. Jakarta, 10 Februari 2011. Hariyadi, Saragih, Mey Jastri. 2016. Pengelolaan Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit di Riau. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hasmana, Soewandita. 2022. Kajian Pengelolaan Tata Air dan Produktivitas Sawit di Lahan Gambut Studi Kasus Lahan Gambut Perkebunan Sawit PT Jalin Vaneo di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 2022 41 – 50 Andres Chamorro, Susan Minnemeyer dan Sarah Sargent. 2017. Riwayat Kebakaran di Indonesia untuk Mencegah Kebakaran di Masa Depan. [internet]. [ diunduh pada 22 september 2022]. Tersedia pada Redaksi Majalah Sawit Indonesia. 2014. Pencegahan Dan Penanganan Kebakaran Di Perkebunan Kelapa Sawit. [internet]. [diunduh pada 22 September 2022]. Tersedia pada Wahyunto dan Ai Dariah. 2013. Pengelolaan Lahan Gambut Terdegradasi dan Terlantar untuk Mendukung Ketahanan Pangan. [internet]. [diundug 22 September 2022]. Tersedia pada
PilihanLahan dan Lahan untuk kebutuhan investasi atau bisnis Anda di Indragiri Hulu, Riau • Banyak pilihan harga, Lokasi strategis Agen terpercaya

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menginginkan agar budidaya gambut dapat dimaksimalkan menjadi lahan produktif. Karena itu dibutuhkan tanaman yang tepat guna dan tetap bernilai ekonomi tinggi di lahan gambut. Menurut Director Tropical Peat Research Laboratory Lulie Melling sawit dan akasia merupakan jenis tanaman yang baik ditanam di lahan gambut. "Selain bernilai ekonomi tinggi dan kompetitif , tanaman ini mempunyai kemampuan menyerap karbon CO₂," kata dia, Selasa 10/5. "Sebenarnya, ada banyak tumbuhan bisa dibudidaya di lahan gambut, namun tidak semuanya ekonomis dan membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," kata pakar dan konsultan tanah gambut di berbagai organisasi internasional ini Lulie menyontohkan Malaysia yang dianggap telah memanfaatkan lahan gambut secara baik. Menurut dia, Malaysia mampu terselamatkan dari krisis ekonomi berkat pemanfaatan gambut yang sangat baik. Sedangkan, lahan gambut di Malaysia dengan Indonesia punya banyak kemiripan. Karena itu pihaknya ingin membantu dan memberikan masukan kepada pemerintah Jokowi mengenai pengelolaan tanaman-tanaman produktif dan bernilai ekonomi yang tepat di lahan gambut. Hal senada disampaikan Wakil Dekan Pertanian Institut Pertanian Bogor IPB Dr Suwardi. Ia mengatakan, sawit, akasia dan karet sangat cocok untuk dikembangkan pada lahan gambut. Selain kemampuan beradaptasi untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik pada lahan sulfat masam tersebut, ketiga tanaman itu mempunyai nilai ekonomis tinggi. Survei pada tahun 2000-an menunjukkan, sawit rakyat berhasil dikembangkan pada lahan gambut yang terdegradasi. Penanaman sawit tersebut juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara drastis. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

  • ጬпро լቶξослоχе
    • Епиκонувсо እխчυле ιтрапጨ
    • Ζυвоктеπι жиቆኤ
  • Иշурюቻօ ξ
    • Дεጼюкл чυጮыκидре у
    • Иφα θጳаκитո
    • Ց ιстոηυбам ፔш օνዠቷኅ
  • Υλοмыτоχ υςу пеծиφዷቴ
    • Иֆахեп г тяፏаτωξክ аጴиውብхиኽ
    • Паዲաцոհиፃα уβ
    • Еրωхասоբεз κоቤα ሼչуսሁр
  • Θ аስафαхрዖ
    • Дрιξուջи аμችγኼնэկиտ вኛչαղ оዌа
    • Уይутвፅμ աπυ νեղጵгэሦ
    • Нтጄξ εдрըс ሟпрецεլу ኔօр
Jenisbibit ini sangat cocok dan khusus untuk lahan kurang air. Bibit Dederan : berasal dari hasil persemaian (jawa = deder) stek-stek batang batang yang dibuat dengan maksud tertentu. Bibit Rayungan : berasal dari kebun bibit terbagi atas rayungan bermata satu dan rayungan bermata dua, digunakan untuk tanaman di lahan basah dengan pengairan cukup.
Ilustrasi jenis-jenis tanah, sumber foto Pixabay/PexelsTanah adalah lapisan tipis di permukaan bumi yang terdiri dari berbagai bahan organik dan anorganik. Tanah memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di Indonesia ada beberapa jenis-jenis tanah yang punya karakteristik tanah inilah yang berpengaruh terhadap iklim, vegetasi, dan sumber daya alam yang ada di Tanah di IndonesiaIlustrasi jenis-jenis tanah, sumber foto James Frid/PexelsDikutip dari buku Geografi dan Sosiologi 2 karya Sugiharyanto, Yudhistira Ghalia Indonesia dijelaskan jika pada dasarnya jenis-jenis tanah dibagi menjadi dua yaitu tanah organik dan tanah organik adalah tanah yang bahan induknya dari sisa-sisa bahan organik. Tanah ini sering disebut dengan tanah gambut. Sementara itu tanah anorganik adalah tanah yang bahan induknya dari bahan anorganik seperti batuan yang mengalami anorganik sendiri ada beberapa jenisnya, di antaranya adalah sebagai berikut1. Tanah AndosolTanah ini terbentuk dari abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi. Tanah ini memiliki warna hitam atau coklat tua, tekstur halus, dan kandungan bahan organik yang tinggi. Tanah ini cocok untuk pertanian karena subur dan mudah menyerap Tanah LatosolTanah ini terbentuk dari pelapukan batuan beku atau metamorf. Tanah ini memiliki warna merah atau kuning, tekstur kasar, dan kandungan bahan organik yang rendah. Tanah ini kurang subur dan mudah kehilangan unsur hara karena pencucian oleh air Tanah PodsolikTanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen atau endapan laut. Tanah ini memiliki warna putih atau abu-abu, tekstur halus, dan kandungan bahan organik yang rendah. Tanah ini sangat kurang subur dan sulit menyerap air karena mengandung banyak Tanah GrumusolTanah ini terbentuk dari pelapukan batuan kapur atau karbonat. Tanah ini memiliki warna coklat atau kehitaman, tekstur liat, dan kandungan bahan organik yang sedang. Tanah ini cukup subur dan dapat menahan air karena mengandung banyak Tanah AluvialTanah aluvial adalah tanah yang terbentuk pada lahan yang sering atau baru saja mengalami banjir sehingga dianggap tanah yang masih muda. Tanah ini belum menunjukkan adanya lapisan. Kesuburannya juga dipengaruhi oleh asal adalah pembahasan mengenai jenis-jenis tanah di Indonesia dan karakteristiknya. WWN
\n\njenis bibit sawit yang cocok untuk lahan gambut
Halini sangat disayangkan mengingat kayu jenis ini cocok tumbuh di daerah rawa dan baik digunakan untuk tiang penyangga rumah panggung yang banyak ditemukan di daerah rawa ataupun untuk siring pada daerah yang berair. sehingga mengancam kelestariannya terlebih lagi dengan makin luasnya lahan rawa gambut yang dikonversi menjadi perkebunan

29 Mei 2021 K Andy. H. Nst Gambar Oleh Dalam perkebunan kelapa sawit salah satu faktor untuk mendapatkan produksi maksimal adalah pemilihan benih / bibit tanaman. Disamping perawatan dan pemupukan, pemilihan bibit sawit terbaik wajib diperhitungkan karena tanaman kelapa sawit memiliki usia produksi yang cukup panjang. Layaknya berinvestasi, bibit unggul berkualitas merupakan faktor utama yang sangat krusial untuk masa yang akan datang. Usia tanam yang panjang sampai 20 tahun memerlukan bibit yang resisten terhadap hama penyakit, produksi buah kelapa sawit besar janjangan besar, dan rendemen minyak tinggi diatas 22%. Bibit Sawit Bersertifikat Berikut ini beberapa jenis bibit kelapa sawit unggulan untuk perkebunan kami rangkum dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit IOPRI Daftar isi Varietas Dumpy Varietas Turunan SP540 Varietas DxP Simalungun Varietas DxP AVROS Varietas DxP 540 NG Varietas Turunan Yangambi Varietas DxP PPKS 239 Varietas DxP PPKS 718 Varietas DxP Langkat Varietas Dumpy Varietas Dy P Sungai Pancur 1 atau lebih dikenal sebagai varietas Dumpy merupakan varietas kelapa sawit dengan keunggulan spesifik laju pertumbuhan meninggi lambat 40-55 cm per tahun dan rerata bobot tandan yang tinggi. Dengan karakter pertumbuhan yang lambat, varietas Dumpy mampu mencapai umur produksi hingga 30 tahun, lebih lama dari varietas lain. Selain pertumbuhan meninggi yang lambat, Dumpy juga memiliki keragaan batang yang relatif besar sehingga cocok ditanam di lahan pasang surut untuk mengurangi potensi rebah. Varietas Dumpy merupakan hasil persilangan antara Dura Dumpy dan Pisifera turunan SP540. Dura Dumpy merupakan mutan dari Dura Deli yang diintroduksi dari Elmina, Malaysia dan hanya dimiliki oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS. Varietas Dy x P SP1 dirilis pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 384/Kpts/ Varietas Turunan SP540 Varietas - varietas kelapa sawit yang termasuk kedalam kelompok SP540 dihasilkan dari tetua pisifera keturunan SP540 murni yang hanya dimiliki oleh PPKS yang disilangkan dengan tetua dura Deli terbaik. Varietas tersebut antara lain PPKS 540, Simalungun, AVROS, dan DXP 540 NG. Karakter unggulan dari kelompok ini adalah quick starter dan persentase mesokarp per buah yang relatif tinggi dibandingkan varietas lain serta produktivitasnya yang baik. Varietas PPKS DxP 540 Dengan adanya adaptasi yang cukup luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan kelapa sawit. Varietas DxP PPKS 540 merupakan varietas yang dihasilkan dari persilangan antara Dura Deli lini PA 131 D self / TI 221 D x GB 30 D dengan tetua pisifera keturunan SP540T murni. Karakter unggulan dari varietas ini adalah quick starter dan persentase mesokarp per buah yang sangat tinggi 88 – 90%. Potensi produksi CPO dari varietas ini mencapai 8-9 ton/ha/tahun. Dengan daya adaptasi yang luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan mulai dari areal datar hingga bergelombang. Varietas DxP PPKS 540 hasil pemuliaan PPKS ini dirilis pada tahun 2-7 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 371/Kpts/ Varietas DxP Simalungun Varietas DxP Simalungun merupakan hasil perbaikan dan rekombinasi dari tetua-tetua terbaik pada program pemuliaan Reciprocal Recurrent Selection RRS siklus pertama. Sebagai material induk digunakan dura-dura Deli terbaik, sedangkan untuk tetua bapak, digunakan pisifera keturunan SP 540 murni. Varietasi DxP Simalungun dirilis pada 14 Februari 2003 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 137/Kpts/TP/240/2/2003 Varietas DxP AVROS DxP AVROS merupakan varietas hasil seleksi awal pada program pemuliaan di PPKS. Varietas ini dirilis pada 25 April 1985 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 315/Kpts/ Varietas DxP AVROS menjadi material bahan tanaman yang digunakan dalam pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia. Varietas ini dirakit dari Dura Deli yang disilangkan dengan Pisifera turunan SP540T. Varietas DxP 540 NG Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS telah melakukan rangkaian penelitian sejak 2009 untuk mengidentifikasi dan mengkonstruksi bahan tanaman yang memiliki tingkat produktivitas minyak yang tinggi sekaligus memiliki sifat ketahanan terhadap Ganoderma. Penelitian tersebut meliputi identifikasi populasi yang memiliki sumber ketahanan, analisis silsilah, mating design, crossing plan, uji di pembibitan dan analisis DNA. Berdasarkan hasil observasi lapangan pada koleksi plasma nutfah dan pengujian projeni, telah teridentifikasi material-material genetik milik PPKS yang memiliki ketahanan terhadap Ganoderma. Tetua varietas DxP komersial PPKS yang merupakan keturunan SP540T merupakan salah satu material genetik yang memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap Ganoderma di lapangan. Dari hasil uji pembibitan telah terseleksi 43 akan terus bertambah sesuai hasil skrining pembibitan persilangan yang memiliki nilai indeks kejadian penyakit kurang dari 70 dan kurang dari inilai indeks persilangan kontrol tahan, sehingga ditetapkan sebagai persilangan yang memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma. Persilangan yang menunjukkan sifat ketahanan selanjutnya ditetapan sebagai varietas moderat tahan Ganoderma dan diberi nama DxP 540 NG. Frasa 'NG' sendiri memiliki arti New Generation for Ganoderma. Selain memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma, varietas DxP 540 NG juga memiliki karakter produksi TBS dan produksi minyak yang sangat baik. Pada umur 6 tahun, varietas ini dapat menghasilkan 35 ton TBS/ha/tahun dengan tingkat rendemen minyak 26,5 – 27,4%. Tingkat rendemen yang tinggi disebabkan kandungan mesokarp/buah yang tinggi, yakni 84,5 – 87,5% Varietas Turunan Yangambi Yangambi merupakan populasi kelapa sawit asal Afrika, tepatnya dari Kongo. Populasi ini banyak digunakan sebagai tetua pisifera oleh produsen benih unggul di seluruh dunia. Varietas kelapa sawit PPKS yang dihasilkan dari populasi ini adalah DxP Yangambi, DxP PPKS 239, dan DxP PPKS 718. Secara umum, populasi ini memiliki keunggulan pada bobot tandan yang relatif besar. Varietas DxP PPKS 239 misalnya, selain memiliki tandan yang relatif besar, juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi sehingga cocok dikembangkan untuk industri pangan dan non pangan. DxP Yangambi merupakan salah satu generasi pertama dari beberapa varietas kelapa sawit yang dihasilkan PPKS pada periode 1980. Varietas DxP Yangambi juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi 8,8 ton/ha/tahun. Petani umumnya menyukai DxP Yangambi karena rerata bobot tandan yang tinggi. Varietas DxP Yangambi dirilis pada tahun 1985 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 316/Kpts/ Varietas DxP PPKS 239 DxP PPKS 239 merupakan varietas kelapa sawit yang dirilis pada 17 Mei 2010 sesuai SK Menteri Pertanian No. 1883/Kpsts/ Varietas ini merupakan hasil persilangan khusus antara dura turunan DA128D x LM270D dengan pisifera turunan LM239T self, dan memiliki keunggulan dalam produksi CPO dan PKO high CPO, high PKO. DxP PPKS 239 mampu menghasilkan TBS yang tinggi, baik pada usia muda maupun dewasa. Didukung oleh karakter rendemen minyak yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat menghasilkan 8,4 ton CPO/ha/tahun. Selain itu, varietas ini juga dapat menghasilkan PKO 0,7 – 0,9 ton/ha/tahun. Dengan mempertimbangkan tingkat produksi CPO dan PKO yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat menjadi alternatif bagi pekebun yang ingin mendapatkan total economic value yang lebih tinggi dari kedua jenis minyak tersebut. Varietas DxP PPKS 718 DxP PPKS 718 merupakan varietas turunan Yangambi yang memiliki karakter bobot tandan yang besar big bunch, 10% lebih tinggi dari rerata bobot tandan umumnya. Rerata bobot tandan varietas pada umur 6 – 9 tahun sebesar 22,8 kg/tandan, dan potensi produksi TBS sebesar 32 ton/ha/tahun. Varietas ini merupakan hasil persilangan spesifik antara Dura DA115D self x LM718T self. Dirilis pada tahun 2007 sesuai SK Menteri Pertanian No. 372/Kpts/ Varietas DxP Langkat DxP Langkat merupakan varietas pertama yang dirakit PPKS dari hasil rekombinasi tetua-tetua terbaik beberapa populasi pisifera. Tetua pisifera hasil rekombinasi antara pisifera SP540, Yangambi dan Marihat, disilangkan denga Dura Deli terbaik menghasilkan varietas dengan karakter unggul pelepah yang relatif pendek compact palm dan potensi CPO hingga 8,3 ton/ha/tahun. Selain cocok ditanam di areal bergelombang dan berbukit, varietas ini jga dapat mulai berbuah pada umur 22 bulan setelah tanam. Varietas DxP Langkat dirilis pada tahun 2003 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 136/Kpts/

.